Putin Sudah Berbaik Hati Tawarkan Perdamaian, Kenapa Ukraina Menolak?

Minggu, 16 Juni 2024 - 21:40 WIB
Ukraina menolak tawaran perdamaian dari Presiden Putin. Foto/AP
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk “segera” memerintahkan gencatan senjata di Ukraina dan memulai negosiasi jika Kyiv mulai menarik pasukan dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2022 dan membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO.

Tapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak apa yang disebutnya ultimatum Putin untuk menyerahkan lebih banyak wilayah.

Melansir AP, pernyataan Putin muncul ketika Swiss bersiap menjadi tuan rumah bagi sejumlah pemimpin dunia – namun bukan dari Moskow – akhir pekan ini untuk mencoba memetakan langkah pertama menuju perdamaian di Ukraina.



Pertemuan tersebut juga bertepatan dengan pertemuan para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) negara-negara industri terkemuka di Italia dan setelah AS dan Ukraina pada minggu ini menandatangani perjanjian keamanan 10 tahun yang dikecam oleh para pejabat Rusia, termasuk Putin, sebagai “batal demi hukum.”

Putin mengecam konferensi Swiss tersebut sebagai “sekadar taktik untuk mengalihkan perhatian semua orang, membalikkan sebab dan akibat krisis Ukraina (dan) mengarahkan diskusi ke jalur yang salah.”

Putin Sudah Berbaik Hati Tawarkan Perdamaian, Kenapa Ukraina Menolak?

1. Rusia Ingin Melemahkan Militer Ukraina



Foto/AP

Tuntutannya disampaikan dalam pidatonya di Kementerian Luar Negeri Rusia dan ditujukan pada apa yang disebutnya sebagai “resolusi akhir” konflik tersebut, bukan “membekukannya,” dan menekankan bahwa Kremlin “siap untuk memulai negosiasi tanpa penundaan.”

Tuntutan perdamaian yang lebih luas yang diajukan Putin mencakup pengakuan Ukraina atas Krimea sebagai bagian dari Rusia, mempertahankan status non-nuklir negara tersebut, membatasi kekuatan militernya, dan melindungi kepentingan penduduk berbahasa Rusia. Semua ini harus menjadi bagian dari “perjanjian internasional yang mendasar,” dan semua sanksi Barat terhadap Rusia harus dicabut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More