Pemimpin G7 Tunjukkan Kekuatan, tapi Rapuh di Dalam Negerinya, Ini 5 Buktinya

Sabtu, 15 Juni 2024 - 17:07 WIB
G7 memiliki banyak kerapuhan. Foto/AP
ROMA - KTT G7 tahun ini menunjukkan ciri-ciri sebuah kelompok yang rapuh, namun masih mampu melakukan perlawanan yang baik dalam melindungi kepentingan Barat.

Pada hari Sabtu, para pemimpin negara-negara terkaya di dunia mengakhiri pertemuan puncak G7 selama tiga hari di Borgo Egnazia, sebuah resor mewah yang terletak di perbukitan wilayah Puglia di Italia selatan. Namun otoritas kelompok tersebut dalam politik global dibayangi oleh permasalahan yang dihadapi sebagian besar anggotanya di dalam negeri.

Pemimpin G7 Tunjukkan Kekuatan, tapi Rapuh di Dalam Negerinya, Ini 5 Buktinya

1. Kalah pada Pemilu





Foto/AP

Partai Presiden Prancis Emmanuel Macron mendapat pukulan telak pada pemilu parlemen Uni Eropa pekan lalu sehingga ia menyerukan pemilu cepat. Di Jerman, Partai Sosial Demokrat yang dipimpin Kanselir Olaf Scholtz juga menderita dalam pemilu Uni Eropa sampai-sampai para kritikus meminta dia untuk mengikuti contoh Macron.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sudah menuju tempat pemungutan suara pada awal bulan Juli untuk pemilu yang diperkirakan sebagian besar akan menjadi akhir dari pemerintahannya, dengan kemenangan telak bagi partai oposisi Partai Buruh, sementara tingkat dukungan terhadap Perdana Menteri Kanada Justine Trudeau anjlok. menjadi 38 persen.

Dan di Jepang, partai Perdana Menteri Fumio Kishida telah terperosok dalam pergolakan krisis politik sejak tahun lalu dan beberapa orang menjuluki pemimpin tersebut sebagai perdana menteri paling tidak populer di Jepang sejak tahun 1947.

Yang paling penting, momok pemilu presiden Amerika Serikat pada bulan November telah menjadi besar dalam KTT G7 ini, dengan prospek kembalinya Donald Trump, mantan presiden yang secara terbuka skeptis terhadap perjanjian multilateral Washington.

2. Tetap Tunjukkan Persatuan untuk Melawan Rusia

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More