Hamas Tolak Usulan Biden Jika Tanpa Penarikan Pasukan Israel dari Gaza

Jum'at, 07 Juni 2024 - 18:01 WIB
Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Foto/REUTERS
GAZA - Pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada dasarnya menolak usulan gencatan senjata di Gaza yang diungkapkan pekan lalu oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Hamas tetap menuntut penarikan penuh semua pasukan Israel dari daerah kantong Palestina sebagai syarat dari rencana apa pun untuk menghentikan pertempuran.

Haniyeh mengatakan pada Rabu (5/6/2024) bahwa Hamas akan bersikeras mengakhiri konfrontasi mematikan tersebut secara permanen, bertentangan dengan pendekatan bertahap yang diusulkan dalam rencana yang diumumkan Biden pekan lalu.



"Gerakan dan faksi-faksi perlawanan akan menanggapi dengan serius dan positif setiap perjanjian yang didasarkan pada penghentian agresi secara menyeluruh dan penarikan penuh serta pertukaran tahanan," papar dia.

Seorang pejabat senior Hamas telah mengonfirmasi kepada Reuters bahwa komentar Haniyeh dapat dianggap sebagai tanggapan kelompok tersebut terhadap usulan gencatan senjata yang didukung Biden.

Rencana Biden tersebut tampaknya sudah terancam. Meskipun disebut-sebut diusulkan oleh rezim Zionis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pemerintahnya tidak akan berkompromi dengan tujuan perangnya, termasuk penghancuran Hamas.



Dua anggota kabinet Netanyahu mengancam akan mengundurkan diri, yang akan menyebabkan koalisi yang berkuasa runtuh, jika gencatan senjata disetujui Israel.

Proposal tiga bagian tersebut menyerukan dimulainya gencatan senjata selama enam pekan dan penarikan pasukan Israel dari daerah padat penduduk di Jalur Gaza.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More