Profil Menlu Spanyol Jose Manuel Albares yang Sebut Israel Memalukan dan Tercela
Senin, 27 Mei 2024 - 13:23 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Spanyol Jose Manuel Albares mengecam rezim Zionis Israel melakukan tindakan memalukan dan tercela.
Kecaman itu disampaikan hari Minggu setelah Tel Aviv melakukan “serangan diplomatik” atas keputusan Spanyol untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Menlu Israel, Israel Katz, telah mem-posting video di X, dengan judul: “[Perdana Menteri Spanyol Pedro] Sanchez, Hamas berterima kasih atas layanan Anda.” Video terlampir memadukan gambar serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dengan musik dan penari flamenco.
“Video ini memalukan karena semua orang, terutama rekan saya dari Israel, tahu bahwa Spanyol mengutuk terorisme Hamas sejak menit pertama,” kecam Menlu Albares pada konferensi pers di Brussels setelah bertemu dengan koleganya dari Palestina Mohammad Mustafa.
“Tidak ada yang akan mengintimidasi keputusan kami untuk mengakui Palestina,” ujarnya, seperti dikutip Anadolu, Senin (27/5/2024).
“Hal ini [video dari Katz] juga tercela karena penggunaan flamenco, salah satu simbol budaya kami, yang merupakan apa yang dibutuhkan dunia saat ini—sebuah bahasa universal yang menginspirasi dan bertindak sebagai jembatan untuk membawa kita lebih dekat dengan semua orang di dunia,” paparnya.
Albares telah bertemu Mustafa untuk membahas pengakuan Spanyol atas Negara Palestina.
Dia mengatakan Spanyol akan tetap teguh pada keputusannya. “Dan tidak akan terpengaruh oleh provokasi yang mencoba menghalangi kami mencapai tujuan perdamaian.”
Israel telah menarik duta besarnya dari Spanyol, Irlandia dan Norwegia setelah trio Eropa itu memutuskan untuk mengakui Negara Palestina mulai 28 Mei 2024. Sedangkan Katz mengatakan dia akan mencegah Konsulat Spanyol di Yerusalem Timur memberikan layanan kepada warga Palestina.
Jose Manuel Albares, sebagai seorang diplomat berpengalaman dan politisi berbakat, telah menjadi figur kunci dalam peta politik Spanyol dan dunia internasional.
Sejak menjabat Menlu Spanyol, Albares membawa visi yang segar dan komitmen yang kuat untuk memperkuat posisi Spanyol di arena internasional.
Jose Manuel Albares lahir 20 Juni 1971, di La Coruna, Galicia, Spanyol. Dia mengejar pendidikan tinggi di bidang hubungan internasional. Pendidikan dan pengalamannya yang luas di bidang diplomasi telah membekali Albares dengan pemahaman mendalam tentang dinamika politik dan kebijakan luar negeri.
Karier Albares di dunia diplomatik dimulai ketika dia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Spanyol. Dia telah menjabat sebagai Menlu Spanyol sejak 12 Juli 2021.
Keahliannya dalam diplomasi multilateral telah membawa kontribusi signifikan dalam perwakilan Spanyol di berbagai forum internasional.
Sebelum penunjukan sebagai Melu Spanyol, Albares juga telah aktif dalam politik domestik. Dia merupakan anggota senior Partai Sosialis Spanyol (PSOE), di mana dia telah memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan dan strategi partai.
Sejak menjabat sebagai Menlu Spanyol, Albares telah menetapkan serangkaian prioritas yang jelas untuk memandu kebijakan luar negeri Spanyol:
1. Memperkuat Hubungan Bilateral
Albares bertekad untuk memperkuat hubungan Spanyol dengan mitra-mitra kunci di seluruh dunia, termasuk tetangga sekitarnya di Uni Eropa, serta negara-negara di Amerika Latin, Afrika, dan Asia.
2. Diplomasi Ekonomi
Albares mengakui pentingnya diplomasi ekonomi dalam mempromosikan kepentingan Spanyol di pasar global. Dia berkomitmen untuk mengembangkan strategi yang kuat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi luar negeri.
3. Pemberdayaan Multilateralisme
Sebagai pendukung teguh multilateralisme, Albares memperjuangkan peran Spanyol dalam organisasi internasional seperti PBB, Uni Eropa, dan NATO. Dia percaya bahwa kerja sama multilateral adalah kunci untuk menangani tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga keamanan internasional.
4. Isu Manusia dan Hak Asasi Manusia
Albares menekankan pentingnya mempromosikan nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Dia berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan dalam kebijakan luar negeri Spanyol.
Kecaman itu disampaikan hari Minggu setelah Tel Aviv melakukan “serangan diplomatik” atas keputusan Spanyol untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Menlu Israel, Israel Katz, telah mem-posting video di X, dengan judul: “[Perdana Menteri Spanyol Pedro] Sanchez, Hamas berterima kasih atas layanan Anda.” Video terlampir memadukan gambar serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dengan musik dan penari flamenco.
“Video ini memalukan karena semua orang, terutama rekan saya dari Israel, tahu bahwa Spanyol mengutuk terorisme Hamas sejak menit pertama,” kecam Menlu Albares pada konferensi pers di Brussels setelah bertemu dengan koleganya dari Palestina Mohammad Mustafa.
“Tidak ada yang akan mengintimidasi keputusan kami untuk mengakui Palestina,” ujarnya, seperti dikutip Anadolu, Senin (27/5/2024).
“Hal ini [video dari Katz] juga tercela karena penggunaan flamenco, salah satu simbol budaya kami, yang merupakan apa yang dibutuhkan dunia saat ini—sebuah bahasa universal yang menginspirasi dan bertindak sebagai jembatan untuk membawa kita lebih dekat dengan semua orang di dunia,” paparnya.
Albares telah bertemu Mustafa untuk membahas pengakuan Spanyol atas Negara Palestina.
Dia mengatakan Spanyol akan tetap teguh pada keputusannya. “Dan tidak akan terpengaruh oleh provokasi yang mencoba menghalangi kami mencapai tujuan perdamaian.”
Israel telah menarik duta besarnya dari Spanyol, Irlandia dan Norwegia setelah trio Eropa itu memutuskan untuk mengakui Negara Palestina mulai 28 Mei 2024. Sedangkan Katz mengatakan dia akan mencegah Konsulat Spanyol di Yerusalem Timur memberikan layanan kepada warga Palestina.
Profil Menlu Spanyol Jose Manuel Albares
Jose Manuel Albares, sebagai seorang diplomat berpengalaman dan politisi berbakat, telah menjadi figur kunci dalam peta politik Spanyol dan dunia internasional.
Sejak menjabat Menlu Spanyol, Albares membawa visi yang segar dan komitmen yang kuat untuk memperkuat posisi Spanyol di arena internasional.
Latar Belakang dan Pendidikan
Jose Manuel Albares lahir 20 Juni 1971, di La Coruna, Galicia, Spanyol. Dia mengejar pendidikan tinggi di bidang hubungan internasional. Pendidikan dan pengalamannya yang luas di bidang diplomasi telah membekali Albares dengan pemahaman mendalam tentang dinamika politik dan kebijakan luar negeri.
Karier Diplomatik dan Politik
Karier Albares di dunia diplomatik dimulai ketika dia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Spanyol. Dia telah menjabat sebagai Menlu Spanyol sejak 12 Juli 2021.
Keahliannya dalam diplomasi multilateral telah membawa kontribusi signifikan dalam perwakilan Spanyol di berbagai forum internasional.
Sebelum penunjukan sebagai Melu Spanyol, Albares juga telah aktif dalam politik domestik. Dia merupakan anggota senior Partai Sosialis Spanyol (PSOE), di mana dia telah memainkan peran penting dalam pembuatan kebijakan dan strategi partai.
Prioritas dan Visi
Sejak menjabat sebagai Menlu Spanyol, Albares telah menetapkan serangkaian prioritas yang jelas untuk memandu kebijakan luar negeri Spanyol:
1. Memperkuat Hubungan Bilateral
Albares bertekad untuk memperkuat hubungan Spanyol dengan mitra-mitra kunci di seluruh dunia, termasuk tetangga sekitarnya di Uni Eropa, serta negara-negara di Amerika Latin, Afrika, dan Asia.
2. Diplomasi Ekonomi
Albares mengakui pentingnya diplomasi ekonomi dalam mempromosikan kepentingan Spanyol di pasar global. Dia berkomitmen untuk mengembangkan strategi yang kuat untuk meningkatkan perdagangan dan investasi luar negeri.
3. Pemberdayaan Multilateralisme
Sebagai pendukung teguh multilateralisme, Albares memperjuangkan peran Spanyol dalam organisasi internasional seperti PBB, Uni Eropa, dan NATO. Dia percaya bahwa kerja sama multilateral adalah kunci untuk menangani tantangan global, mulai dari perubahan iklim hingga keamanan internasional.
4. Isu Manusia dan Hak Asasi Manusia
Albares menekankan pentingnya mempromosikan nilai-nilai demokrasi, kebebasan, dan hak asasi manusia di seluruh dunia. Dia berkomitmen untuk memperjuangkan keadilan dan kemanusiaan dalam kebijakan luar negeri Spanyol.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda