Segini Populasi Palestina sebelum dan sesudah Perang Gaza 2024
Rabu, 15 Mei 2024 - 20:20 WIB
JAKARTA - Perang antara Hamas dan Israel yang pecah di Jalur Gaza, Palestina, sejak 7 Oktober 2024 telah menjadi sorotan dunia mengingat banyaknya korban jiwa di pihak warga sipil Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mencatat lebih dari 35.000 warga Palestina meninggal di wilayah kantong tersebut sejak militer Zionis Israel meluncurkan invasi brutalnya.
Rezim Zionis Israel tidak percaya dengan data Kementerian Kesehatan Gaza, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim separuh dari korban tewas di Gaza adalah anggota Hamas. Sebaliknya, Amerika Serikat yang merupakan sekutu Israel percaya militer Zionis membunuh lebih banyak warga sipil dibanding milisi Hamas.
Perang Gaza pecah setelah Hamas menyerang wilayah Israel selatan dalam Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023. Menurut rezim Zionis serangan Hamas saat itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya.
Namun investigasi media Israel; Haaretz, mengungkap bahwa ribuan orang yang tewas di Israel pada hari itu akibat insiden “friendly-fire” oleh tank tempur dan helikopter militer Zionis ketika merespons serbuan Hamas.
Menurut data dari Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada tahun 2023, populasi Palestina mencapai sekitar 5,2 juta jiwa (sekitar 3 juta jiwa di Tepi Bara dan sisanya; lebih dari 2 juta jiwa di Jalur Gaza).
Dengan tingkat kelahiran yang relatif tinggi dan imigrasi yang terbatas akibat pembatasan pergerakan, populasi Palestina terus bertambah dengan laju yang lambat namun stabil.
Perang Gaza kali ini telah mengakibatkan dampak yang menghancurkan bagi populasi Palestina. Selain kerusakan infrastruktur yang luas, termasuk rumah-rumah, fasilitas kesehatan, dan sekolah, perang tersebut juga menimbulkan korban jiwa dan cedera yang signifikan di antara warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 35.000 warga Palestina meninggal di wilayah kantong tersebut sejak invasi brutal Israel dimulai 7 Oktober 2023.
PCBS belum memperbarui data populasi Palestina sejak perang Gaza terbaru pecah. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan Gaza, maka jumlah penduduk Palestina di wilayah kantong tersebut berkurang lebih dari 35.000 jiwa, yakni sekitar 2. 165.000 jiwa.
Angka tersebut hanya perkiraan, mengingat klaim Kementerian Kesehatan Gaza bahwa lebih dari 11.000 warga lainnya hilang sejak perang pecah.
Angka itu juga belum mencakup jumlah korban tewas warga Palestina di Tepi Barat akibat serangan pasukan Zionis dan pemukim ilegal Yahudi Israel sejak perang Gaza pecah.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mencatat lebih dari 35.000 warga Palestina meninggal di wilayah kantong tersebut sejak militer Zionis Israel meluncurkan invasi brutalnya.
Rezim Zionis Israel tidak percaya dengan data Kementerian Kesehatan Gaza, di mana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeklaim separuh dari korban tewas di Gaza adalah anggota Hamas. Sebaliknya, Amerika Serikat yang merupakan sekutu Israel percaya militer Zionis membunuh lebih banyak warga sipil dibanding milisi Hamas.
Perang Gaza pecah setelah Hamas menyerang wilayah Israel selatan dalam Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023. Menurut rezim Zionis serangan Hamas saat itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya.
Namun investigasi media Israel; Haaretz, mengungkap bahwa ribuan orang yang tewas di Israel pada hari itu akibat insiden “friendly-fire” oleh tank tempur dan helikopter militer Zionis ketika merespons serbuan Hamas.
Populasi Palestina sebelum Perang Gaza 2023-2024
Menurut data dari Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS) pada tahun 2023, populasi Palestina mencapai sekitar 5,2 juta jiwa (sekitar 3 juta jiwa di Tepi Bara dan sisanya; lebih dari 2 juta jiwa di Jalur Gaza).
Dengan tingkat kelahiran yang relatif tinggi dan imigrasi yang terbatas akibat pembatasan pergerakan, populasi Palestina terus bertambah dengan laju yang lambat namun stabil.
Populasi Palestina setelah Perang Gaza 2023-2024
Perang Gaza kali ini telah mengakibatkan dampak yang menghancurkan bagi populasi Palestina. Selain kerusakan infrastruktur yang luas, termasuk rumah-rumah, fasilitas kesehatan, dan sekolah, perang tersebut juga menimbulkan korban jiwa dan cedera yang signifikan di antara warga Palestina.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 35.000 warga Palestina meninggal di wilayah kantong tersebut sejak invasi brutal Israel dimulai 7 Oktober 2023.
PCBS belum memperbarui data populasi Palestina sejak perang Gaza terbaru pecah. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan Gaza, maka jumlah penduduk Palestina di wilayah kantong tersebut berkurang lebih dari 35.000 jiwa, yakni sekitar 2. 165.000 jiwa.
Angka tersebut hanya perkiraan, mengingat klaim Kementerian Kesehatan Gaza bahwa lebih dari 11.000 warga lainnya hilang sejak perang pecah.
Angka itu juga belum mencakup jumlah korban tewas warga Palestina di Tepi Barat akibat serangan pasukan Zionis dan pemukim ilegal Yahudi Israel sejak perang Gaza pecah.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda