Jerman Kembali Danai UNRWA, Israel Sangat Terpukul
Kamis, 25 April 2024 - 18:15 WIB
Namun, tidak adanya bukti yang mendukung klaim tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai validitas tuduhan Israel dan keputusan tergesa-gesa yang dibuat negara-negara donor untuk menangguhkan bantuan, bahkan ketika krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk.
Keputusan mencabut pendanaan UNRWA berdasarkan klaim Israel yang belum diverifikasi itu mendapat kecaman dunia internasional.
Hal itu terutama karena salah satu tindakan sementara yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus genosida Israel adalah akses bebas dan pengiriman bantuan ke Gaza.
Pengungkapan ini menambah daftar disinformasi yang disebarkan Israel selama enam bulan terakhir. Ini menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas pernyataan rezim Zionis mengenai konflik di Gaza dan upaya mereka melemahkan pekerjaan UNRWA.
Klaim Israel mengenai kekejaman 7 Oktober yang dilakukan Hamas juga mendapat sorotan.
Karena tidak adanya bukti pemenggalan kepala bayi dan pemerkosaan sistematis, sudah diketahui secara luas bahwa Israel memalsukan data kekejaman itu untuk membenarkan kampanye genosidanya di Gaza.
Laporan Colonna, yang ditugaskan PBB, menemukan UNRWA secara teratur memberikan Israel daftar pegawainya untuk diperiksa.
“Pemerintah Israel belum memberi tahu UNRWA mengenai kekhawatiran apa pun terkait staf UNRWA berdasarkan daftar staf ini sejak tahun 2011,” ungkap laporan itu.
Keputusan Jerman melanjutkan pendanaan ke UNRWA merupakan perkembangan yang signifikan, karena badan tersebut sangat bergantung pada dukungan internasional untuk memberikan layanan penting kepada para pengungsi Palestina.
Inggris, yang memberikan 35 juta poundsterling (USD43 juta) kepada UNRWA pada tahun anggaran lalu, mengatakan akan menunggu publikasi laporan Colonna sebelum memutuskan melanjutkan pendanaan.
Keputusan mencabut pendanaan UNRWA berdasarkan klaim Israel yang belum diverifikasi itu mendapat kecaman dunia internasional.
Hal itu terutama karena salah satu tindakan sementara yang dikeluarkan Mahkamah Internasional (ICJ) dalam kasus genosida Israel adalah akses bebas dan pengiriman bantuan ke Gaza.
Pengungkapan ini menambah daftar disinformasi yang disebarkan Israel selama enam bulan terakhir. Ini menimbulkan keraguan terhadap kredibilitas pernyataan rezim Zionis mengenai konflik di Gaza dan upaya mereka melemahkan pekerjaan UNRWA.
Klaim Israel mengenai kekejaman 7 Oktober yang dilakukan Hamas juga mendapat sorotan.
Karena tidak adanya bukti pemenggalan kepala bayi dan pemerkosaan sistematis, sudah diketahui secara luas bahwa Israel memalsukan data kekejaman itu untuk membenarkan kampanye genosidanya di Gaza.
Laporan Colonna, yang ditugaskan PBB, menemukan UNRWA secara teratur memberikan Israel daftar pegawainya untuk diperiksa.
“Pemerintah Israel belum memberi tahu UNRWA mengenai kekhawatiran apa pun terkait staf UNRWA berdasarkan daftar staf ini sejak tahun 2011,” ungkap laporan itu.
Keputusan Jerman melanjutkan pendanaan ke UNRWA merupakan perkembangan yang signifikan, karena badan tersebut sangat bergantung pada dukungan internasional untuk memberikan layanan penting kepada para pengungsi Palestina.
Inggris, yang memberikan 35 juta poundsterling (USD43 juta) kepada UNRWA pada tahun anggaran lalu, mengatakan akan menunggu publikasi laporan Colonna sebelum memutuskan melanjutkan pendanaan.
tulis komentar anda