PM Australia: Elon Musk Miliarder Sombong

Selasa, 23 April 2024 - 15:14 WIB
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong. Foto/REUTERS
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese terlibat perang kata-kata dengan pemilik media sosial X (Twitter) Elon Musk terkait penyensoran konten media sosial oleh pemerintah Canberra.

Musk, yang juga CEO Tesla dan SpaceX, menentang langkah pemerintah Australia.

Pada puncak perselisihan, PM Albanese menyebut Musk sebagai "miliarder sambong".



Pengadilan Federal di Sydney pada hari Senin mengabulkan larangan global sementara setelah pihak media sosial X mengatakan akan menentang pemberitahuan Komisaris eSafety (pengawas internet negara) Julie Inman Grant untuk menghapus posting-an terkait serangan pisau minggu lalu terhadap Uskup Gereja Kristen Asiria di Sydney, Mar Mari Emmanuel.



PM Albanese mengatakan pada hari Selasa (23/4/2024) bahwa pemerintah siap untuk menghadapi Musk. "Dia miliarder sombong yang menganggap dirinya kebal hukum," katanya.

“Apa yang dilakukan oleh Komisioner eSafety adalah melakukan tugasnya untuk melindungi kepentingan warga Australia, dan gagasan bahwa seseorang akan mengajukan tuntutan ke pengadilan untuk mendapatkan hak memasang konten kekerasan di suatu platform menunjukkan betapa tidak terjangkaunya Musk. Media sosial perlu memiliki tanggung jawab sosial di dalamnya. Musk tidak menunjukkan apa pun,” kata Albanese kepada ABC.

Albanese sebelumnya mengatakan bahwa merupakan hal yang “luar biasa” bahwa X memutuskan untuk menentang pemberitahuan komisioner eSafety dan menyangkal bahwa masalah tersebut adalah masalah kebebasan berbicara.

Musk, yang membeli platform yang secara resmi dikenal sebagai Twitter pada tahun 2022, pada hari Selasa mengindikasikan bahwa dia akan menentang perintah pengadilan Australia.

“Kekhawatiran kami adalah jika negara mana pun diizinkan menyensor konten untuk semua negara, dan hal ini merupakan tuntutan ‘eSafety Commissar’ Australia, lalu apa yang bisa menghentikan negara mana pun untuk mengendalikan seluruh Internet?” tulis Musk di X.

“Kami telah menyensor konten yang dipermasalahkan di Australia, menunggu banding hukum, dan konten tersebut hanya disimpan di server di AS.”

Musk sebelumnya mem-posting meme yang menggambarkan X sebagai pendukung kebebasan berpendapat dan platform media sosial lainnya yang mendukung sensor dan propaganda, dengan judul: “Jangan percaya begitu saja, tanyakan saja kepada PM Australia!”
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More