Siap Hadapi Serangan Balasan Israel, Militer Iran Siaga Penuh
Minggu, 14 April 2024 - 11:15 WIB
Iran bersiap menghadapi serangan balasan Israel. Foto/Reuters
TEL AVIV - Iran menyiagakan seluruh pasukan dan sistem pertahanan udara mewaspadai serangan balasan dari Israel.
Para pejabat Iran mengatakan tanggapan mereka terhadap serangan Israel terhadap konsulat mereka di Damaskus akan tepat dan terbatas. Dan itulah operasi yang diberi nama True Promise oleh Garda Revolusi.
"Saya pikir kita telah melihat dampak terburuk yang akan terjadi di Iran. Ini jelas bukan serangan penuh. Dan tentunya ini menunjukkan kemampuan Iran. Ini adalah pemandangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya – rudal balistik Iran, rudal jelajah, dan drone diluncurkan ke Israel," demikian Dorsa Jabbari dari Al Jazeera.
Menurut TV pemerintah, proyektil Iran berhasil mengenai sasaran militer, namun hal ini tentu saja dibantah oleh Israel.
Sekarang, dunia memulai fase selanjutnya dari kisah ini. Hal itulah yang akan menjadi tanggapan Israel. Oleh karena itu, Garda Revolusi tetap waspada dan mengeluarkan kata-kata peringatan kepada Israel.
"Kami mendengar seorang komandan di TV pemerintah mengatakan bahwa tanggapan apa pun dari Israel akan ditanggapi dengan tanggapan yang lebih keras," demikian laporan Al Jazeera.
Untuk saat ini, masyarakat Iran sedang menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Israel, dan apakah mereka akan mampu mempertahankan konflik ini seperti yang terjadi saat ini tanpa memperburuk keadaan.
Kemudian, dalam surat yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Dewan Keamanan Vanessa Frazier, Teheran menekankan bahwa serangannya terhadap Israel adalah tindakan pembelaan diri yang sah dan dapat dibenarkan terhadap “agresi” Israel.
Misi Iran untuk PBB mengecam kegagalan Dewan Keamanan dalam mengutuk serangan udara mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
“Sebagai anggota PBB yang bertanggung jawab, Republik Islam Iran berkomitmen terhadap tujuan dan prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB dan hukum internasional dan menegaskan kembali pendiriannya yang konsisten bahwa Iran tidak berupaya melakukan eskalasi atau konflik di kawasan,” demikian bunyi surat tersebut.
Meski begitu, Iran memperingatkan bahwa mereka akan membela rakyat dan kepentingannya dari ancaman apa pun.
Para pejabat Iran mengatakan tanggapan mereka terhadap serangan Israel terhadap konsulat mereka di Damaskus akan tepat dan terbatas. Dan itulah operasi yang diberi nama True Promise oleh Garda Revolusi.
"Saya pikir kita telah melihat dampak terburuk yang akan terjadi di Iran. Ini jelas bukan serangan penuh. Dan tentunya ini menunjukkan kemampuan Iran. Ini adalah pemandangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya – rudal balistik Iran, rudal jelajah, dan drone diluncurkan ke Israel," demikian Dorsa Jabbari dari Al Jazeera.
Menurut TV pemerintah, proyektil Iran berhasil mengenai sasaran militer, namun hal ini tentu saja dibantah oleh Israel.
Sekarang, dunia memulai fase selanjutnya dari kisah ini. Hal itulah yang akan menjadi tanggapan Israel. Oleh karena itu, Garda Revolusi tetap waspada dan mengeluarkan kata-kata peringatan kepada Israel.
"Kami mendengar seorang komandan di TV pemerintah mengatakan bahwa tanggapan apa pun dari Israel akan ditanggapi dengan tanggapan yang lebih keras," demikian laporan Al Jazeera.
Untuk saat ini, masyarakat Iran sedang menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Israel, dan apakah mereka akan mampu mempertahankan konflik ini seperti yang terjadi saat ini tanpa memperburuk keadaan.
Kemudian, dalam surat yang ditujukan kepada Sekjen PBB Antonio Guterres dan Presiden Dewan Keamanan Vanessa Frazier, Teheran menekankan bahwa serangannya terhadap Israel adalah tindakan pembelaan diri yang sah dan dapat dibenarkan terhadap “agresi” Israel.
Misi Iran untuk PBB mengecam kegagalan Dewan Keamanan dalam mengutuk serangan udara mematikan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada 1 April.
“Sebagai anggota PBB yang bertanggung jawab, Republik Islam Iran berkomitmen terhadap tujuan dan prinsip yang tercantum dalam Piagam PBB dan hukum internasional dan menegaskan kembali pendiriannya yang konsisten bahwa Iran tidak berupaya melakukan eskalasi atau konflik di kawasan,” demikian bunyi surat tersebut.
Meski begitu, Iran memperingatkan bahwa mereka akan membela rakyat dan kepentingannya dari ancaman apa pun.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda