Rusia Tes Rudal Sangat Rahasia Berkemampuan Nuklir
Sabtu, 13 April 2024 - 10:37 WIB
MOSKOW - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengkonfirmasi pada Jumat (12/4/2024) bahwa uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) telah dilakukan dari Kapustin Yar di Wilayah Astrakhan.
“Pasukan Rudal Strategis berhasil meluncurkan ICBM dari sistem rudal berbasis darat bergerak dari fasilitas uji antarlayanan di dekat Volgograd. Uji coba tersebut berhasil dan menunjukkan keandalan yang tinggi dari rudal domestik, menjamin keamanan strategis negara,” papar pernyataan militer Rusia.
Jenis sistem yang diuji tidak disebutkan karena bersifat sangat rahasia. Rusia saat ini menggunakan rudal RS-24 Yars (dikenal oleh NATO sebagai SS-29) untuk penangkal nuklir bergerak.
Meski demikian, Rusia dilaporkan sedang mengembangkan penerus sistem ini yang lebih canggih.
Yars, akronim Rusia untuk “roket pencegahan atom” mulai beroperasi beberapa tahun yang lalu, menggantikan sistem RT-2PM2 Topol-M (SS-27).
Rudal berbahan bakar padat ini dimaksudkan untuk membawa banyak hulu ledak termonuklir dan dapat dikerahkan dari kendaraan bergerak atau silo.
Ancaman perang nuklir membayangi seiring perang antara Rusia dan Ukraina. Barat terus memasok Kiev dengan persenjataan, termasuk akan mengirim jet tempur F-16 yang dapat membawa rudal nuklir.
Lihat Juga: Mengapa Putin Copot Menhan Rusia Sergei Shoigu di Tengah Perang Ukraina? Ada 3 Kemungkinan
“Pasukan Rudal Strategis berhasil meluncurkan ICBM dari sistem rudal berbasis darat bergerak dari fasilitas uji antarlayanan di dekat Volgograd. Uji coba tersebut berhasil dan menunjukkan keandalan yang tinggi dari rudal domestik, menjamin keamanan strategis negara,” papar pernyataan militer Rusia.
Jenis sistem yang diuji tidak disebutkan karena bersifat sangat rahasia. Rusia saat ini menggunakan rudal RS-24 Yars (dikenal oleh NATO sebagai SS-29) untuk penangkal nuklir bergerak.
Meski demikian, Rusia dilaporkan sedang mengembangkan penerus sistem ini yang lebih canggih.
Yars, akronim Rusia untuk “roket pencegahan atom” mulai beroperasi beberapa tahun yang lalu, menggantikan sistem RT-2PM2 Topol-M (SS-27).
Rudal berbahan bakar padat ini dimaksudkan untuk membawa banyak hulu ledak termonuklir dan dapat dikerahkan dari kendaraan bergerak atau silo.
Ancaman perang nuklir membayangi seiring perang antara Rusia dan Ukraina. Barat terus memasok Kiev dengan persenjataan, termasuk akan mengirim jet tempur F-16 yang dapat membawa rudal nuklir.
Lihat Juga: Mengapa Putin Copot Menhan Rusia Sergei Shoigu di Tengah Perang Ukraina? Ada 3 Kemungkinan
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda