Terungkap, Rusia 3 Kali Ingin Gabung NATO tapi Selalu Ditolak

Senin, 01 April 2024 - 11:49 WIB
Rusia dalam tiga kesempatan menawarkan diri bergabung ke NATO, namun selalu ditolak. Foto/AP Photo/Mindaugas Kulbis
MOSKOW - Hari Minggu (31/3/2024) menandai peringatan 70 tahun tawaran diplomatik Uni Soviet (sekarang bernama Rusia ) yang jarang diketahui agar Soviet bergabung dengan NATO dan mengakhiri persaingan keamanan Perang Dingin di Eropa lebih awal.

Upaya Moskow menjadi anggota NATO itu setidaknya sudah tiga kali dicoba dari era Soviet hingga setelah menjadi negara bernama Rusia yang sekarang. Namun, selama tiga kesempatan itu pula, upaya tersebut ditolak.

Mengutip laporan Sputnik, Senin (1/4/2024), pada 31 Maret 1954, Menteri Luar Negeri Soviet Vyacheslav Molotov mengejutkan rekan-rekannya di Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Inggris dengan nota diplomatik yang menyatakan kesiapan Moskow untuk bergabung dengan NATO.

"Jika Uni Soviet bergabung, Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) tidak lagi menjadi kelompok negara-negara militer yang tertutup dan, membuka pintunya bagi negara-negara Eropa lainnya, memfasilitasi terciptanya sistem keamanan kolektif yang efektif di Eropa yang akan sangat penting untuk memperkuat perdamaian universal," bunyi catatan diplomatik saat itu.





Setelah memikirkan proposal Soviet yang mengejutkan selama lebih dari sebulan, Washington akhirnya menanggapinya dengan mengirimkan pesan kepada Moskow pada 7 Mei 1954.

Menurut AS, sifat proposal semacam itu tidak realistis. "Proposal tersebut bertentangan dengan prinsip-prinsip yang mendasari sistem pertahanan dan keamanan negara-negara Barat," bunyi balasan Washington kala itu.

Didirikan pada April 1949, tujuan resmi NATO berpusat pada mencegah ekspansionisme Soviet melalui pertahanan kolektif bagi anggotanya, yang awalnya berjumlah 12 negara.

Di balik layar, arsitektur keamanan pascaperang yang diciptakan Amerika Serikat mempunyai tujuan lain, termasuk kendali atas urusan dalam negeri negara-negara Eropa.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More