Siapa Dalang di Balik Penembakan Massal Moskow Rusia?
Rabu, 27 Maret 2024 - 19:19 WIB
MOSKOW - Rusia meragukan klaim bahwa ISIS-Khorasan di balik penembakan massal di Moskow Rusia. Kremlin justru menuding Barat dan Ukraina dibalik serangan mematikan tersebut.
Tudingan Rusia tersebut masuk akal karena ISIS-Khorasan tidak akan mampu melakukan operasi serangannya di Moskow tanpa bantuan pihak lain. Namun, ISIS juga memiliki sejarah panjang permusuhan dengan Rusia.
Foto/Reuters
Para pejabat tinggi Rusia secara langsung menuduh Ukraina terlibat dalam serangan mematikan gedung konser di Moskow, setelah serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).
ISIS telah merilis video kekejaman tersebut, namun Vladimir Putin dan dua sekutu dekatnya mengklaim bahwa para gerilyawan dibantu oleh intelijen Barat.
Skenario ini semakin kecil kemungkinannya karena AS telah memperingatkan Rusia akan serangan yang akan terjadi 15 hari sebelumnya.
Empat warga Tajikistan telah hadir di pengadilan dengan tuduhan melakukan pembantaian tersebut. Empat tersangka lainnya dituduh membantu terorisme.
Salah satu sekutu terlama Putin, sekretaris dewan keamanan Nikolai Patrushev, menggandakan klaim Putin pada hari Selasa ketika ditanya apakah ISIS atau Ukraina berada di balik serangan itu: "Tentu saja, Ukraina."
Tudingan Rusia tersebut masuk akal karena ISIS-Khorasan tidak akan mampu melakukan operasi serangannya di Moskow tanpa bantuan pihak lain. Namun, ISIS juga memiliki sejarah panjang permusuhan dengan Rusia.
Siapa Dalang Dibalik Penembakan Massal Moskow Rusia?
1. Amerika Serikat dan Sekutunya
Foto/Reuters
Para pejabat tinggi Rusia secara langsung menuduh Ukraina terlibat dalam serangan mematikan gedung konser di Moskow, setelah serangan itu diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).
ISIS telah merilis video kekejaman tersebut, namun Vladimir Putin dan dua sekutu dekatnya mengklaim bahwa para gerilyawan dibantu oleh intelijen Barat.
Skenario ini semakin kecil kemungkinannya karena AS telah memperingatkan Rusia akan serangan yang akan terjadi 15 hari sebelumnya.
Empat warga Tajikistan telah hadir di pengadilan dengan tuduhan melakukan pembantaian tersebut. Empat tersangka lainnya dituduh membantu terorisme.
Salah satu sekutu terlama Putin, sekretaris dewan keamanan Nikolai Patrushev, menggandakan klaim Putin pada hari Selasa ketika ditanya apakah ISIS atau Ukraina berada di balik serangan itu: "Tentu saja, Ukraina."
Lihat Juga :
tulis komentar anda