SpaceX Dapat Kontrak Rp28 Triliun untuk Bangun Jaringan Satelit Mata-mata AS

Minggu, 17 Maret 2024 - 15:27 WIB
SpaceX mendapatkan kontrak untuk membangun jaringan satelit mata-mata AS. Foto/Reuters
WASHINGTON - SpaceX sedang membangun jaringan ratusan satelit mata-mata di bawah kontrak rahasia dengan badan intelijen AS. Itu diungkapkan oleh lima sumber yang mengetahui program tersebut kepada Reuters.

Itu juga menunjukkan bagaimana semakin dalamnya hubungan antara perusahaan luar angkasa milik pengusaha miliarder Elon Musk dan badan keamanan nasional.

Jaringan tersebut dibangun oleh unit bisnis Starshield SpaceX berdasarkan kontrak senilai USD1,8 miliar atau Rp28 triliun yang ditandatangani pada tahun 2021 dengan National Reconnaissance Office (NRO), sebuah badan intelijen yang mengelola satelit mata-mata.



Rencana tersebut menunjukkan sejauh mana keterlibatan SpaceX dalam proyek intelijen dan militer AS dan menggambarkan investasi Pentagon yang lebih besar pada sistem satelit besar yang mengorbit rendah Bumi yang bertujuan untuk mendukung pasukan darat.

Jika berhasil, sumber tersebut mengatakan bahwa program ini akan secara signifikan meningkatkan kemampuan pemerintah dan militer AS untuk dengan cepat menemukan target potensial hampir di mana saja di dunia.

Kontrak tersebut menandakan semakin besarnya kepercayaan dari badan intelijen sebuah perusahaan yang pemiliknya berselisih dengan pemerintahan Biden dan memicu kontroversi, membuka tab baru atas penggunaan konektivitas satelit Starlink dalam perang Ukraina, kata sumber tersebut.

The Wall Street Journal melaporkan, membuka tab baru pada bulan Februari adanya kontrak rahasia Starshield senilai USD1,8 miliar dengan badan intelijen yang tidak diketahui tanpa merinci tujuan program tersebut.

Pelaporan Reuters mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa kontrak SpaceX adalah untuk sistem mata-mata baru yang kuat dengan ratusan satelit yang memiliki kemampuan pencitraan Bumi yang dapat beroperasi sebagai gerombolan di orbit rendah, dan bahwa agen mata-mata yang bekerja sama dengan perusahaan Musk adalah NRO.

Reuters tidak dapat menentukan kapan jaringan satelit baru akan mulai beroperasi dan tidak dapat menentukan perusahaan lain mana yang menjadi bagian dari program tersebut berdasarkan kontrak mereka sendiri.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More