Warga China Takut Beli Makanan Beku Impor Setelah Penemuan Virus
Jum'at, 14 Agustus 2020 - 23:14 WIB
BEIJING - Para pembeli di China khawatir dengan berita bahwa jejak virus corona ditemukan pada makanan beku impor.
Beberapa orang lebih memilih menghindari produk beku impor itu. Dua kota di China pada Kamis (13/8) menemukan virus pada sayap ikan beku impor dari Brasil dan udang dari Ekuador sehingga publik khawatir.
Warga Shanghai Wang Chao menyatakan dia akan memilih lebih banyak makanan lokal sekarang. “Saya tidak akan memilih produk impor, karena sekarang situasi wabah di luar negeri lebih serius dibandingkan di China,” papar Wang.
Virus corona muncul dari China akhir tahun lalu tapi negara itu telah mengontrol wabah. Kini fokus otoritas mencegah wabah komunitas dan kasus impor dari luar negeri.
Kekhawatiran tentang risiko dari makanan beku impor itu pertama muncul saat virus ditemukan di papan pemotong di pasar grosir Xinfadi, Beijing, pada Juni. Pedagang menggunakan panan itu untuk menangani salmon impor.
Austin Hu, chef di restoran mewah di Shanghai, Heritage by Madison, menyatakan mereka mengalami penundaan penerimaan seafood hidup seperti kerang setelah insiden itu. Otoritas meningkatkan pemeriksaan. (Baca Juga: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan)
“Ini menjadi lebih sulit, terutama untuk seafood, karena insiden dengan udang dan insiden dengan salmon,” kata Hu. (Baca Infografis: Drone RQ-4 Global Hawk Amerika Dicegat Tiga MIG-31 Rusia)
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia meremehkan risiko virus itu masuk dalam rantai makanan. (Lihat Video: Ambulans Patah As, Ibu Mau Melahirkan Dievakuasi Mobil Patroli)
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Beberapa orang lebih memilih menghindari produk beku impor itu. Dua kota di China pada Kamis (13/8) menemukan virus pada sayap ikan beku impor dari Brasil dan udang dari Ekuador sehingga publik khawatir.
Warga Shanghai Wang Chao menyatakan dia akan memilih lebih banyak makanan lokal sekarang. “Saya tidak akan memilih produk impor, karena sekarang situasi wabah di luar negeri lebih serius dibandingkan di China,” papar Wang.
Virus corona muncul dari China akhir tahun lalu tapi negara itu telah mengontrol wabah. Kini fokus otoritas mencegah wabah komunitas dan kasus impor dari luar negeri.
Kekhawatiran tentang risiko dari makanan beku impor itu pertama muncul saat virus ditemukan di papan pemotong di pasar grosir Xinfadi, Beijing, pada Juni. Pedagang menggunakan panan itu untuk menangani salmon impor.
Austin Hu, chef di restoran mewah di Shanghai, Heritage by Madison, menyatakan mereka mengalami penundaan penerimaan seafood hidup seperti kerang setelah insiden itu. Otoritas meningkatkan pemeriksaan. (Baca Juga: Dibantu Trump, Israel dan UEA Capai Kesepakatan Normalisasi Hubungan)
“Ini menjadi lebih sulit, terutama untuk seafood, karena insiden dengan udang dan insiden dengan salmon,” kata Hu. (Baca Infografis: Drone RQ-4 Global Hawk Amerika Dicegat Tiga MIG-31 Rusia)
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia meremehkan risiko virus itu masuk dalam rantai makanan. (Lihat Video: Ambulans Patah As, Ibu Mau Melahirkan Dievakuasi Mobil Patroli)
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(sya)
tulis komentar anda