7 Negara Arab yang Dapat Mengalahkan Militer Israel

Jum'at, 16 Februari 2024 - 18:15 WIB
Angkatan bersenjata Arab Saudi terlihat saat latihan. Foto/Ahmed Farwan/Flickr
RIYADH - Konflik antara Israel dan negara-negara Arab dapat pecah kapan saja saat ini. Apalagi ada sejarah yang panjang dan kompleks antara mereka, dan potensi untuk perang selalu ada.

Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah memicu ketegangan dan konflik dengan negara-negara Arab lainnya.

Yang terbaru, konflik Israel-Hamas sejak akhir tahun 2023 telah mengubah lanskap politik di Timur Tengah dan menghentikan proses normalisasi antara Israel dan beberapa negara Arab.



Aksi genosida Israel di Gaza pun semakin menyeret negara-negara lain terlibat konflik dengan rezim kolonial Zionis.

Berikut adalah beberapa negara Arab yang memiliki kekuatan militer yang signifikan dan berpotensi menghadapi militer Israel:

1. Lebanon



Lebanon, yang berbagi perbatasan selatan dengan Israel, memiliki sejarah yang tegang dengan Israel di antara negara-negara Arab lainnya.

Situasi kembali memenas saat Hizbullah turut mendukung pejuang Palestina melawan Israel, seiring genosida yang terjadi di Gaza.

Akibatnya, Hizbullah kini terlibat pertempuran dengan Israel di wilayah perbatasan Lebanon, meskipun masih terbatas.

Pada 15 Oktober, Menteri Pertahanan Israel mengatakan Israel tidak tertarik dalam perang di front utara asalkan Hezbollah juga menunjukkan pengekangan.

Lebanon berada di peringkat 118 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower. Negara ini memiliki skor Power Index sebesar 2.4283, dengan skor 0.0000 dianggap sempurna.

Adapun Israel berada di peringkat 17 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower. Negara ini memiliki skor Power Index sebesar 0.25966.

Meskipun Lebanon memiliki indeks kekuatan militer yang lebih rendah dibandingkan Israel, mereka memiliki kelompok Hizbullah yang sangat berpengalaman dan bersenjata lengkap.

Hizbullah telah menunjukkan kemampuan untuk melancarkan serangan lintas batas ke Israel dan telah terlibat dalam pertempuran mematikan di perbatasan Israel-Lebanon saat ini.

2. Mesir



Mesir memiliki sejarah panjang dalam konflik Arab-Israel, termasuk perang tahun 1948, 1967, dan 1973. Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 19792.

Negara ini ingin memulihkan kedaulatannya atas Semenanjung Sinai, yang hilang dalam Perang Enam Hari 19672. Di sisi lain, Mesir juga ingin mengalihkan sumber daya dari pengeluaran militer untuk memperkuat ekonominya.

Kairo saat ini ingin memperkuat hubungannya dengan Amerika Serikat, dengan berdamai dengan sekutunya, Israel.

Namun muncul ketegangan antara Mesir dan Israel saat ini. Apalagi sekarang Israel meningkatkan serangan militer di Rafah yang berbatasan dengan Mesir.

Tindakan Israel itu memicu gelombang pengungsi yang dapat memasuki wilayah Mesir. Kairo pun mengecam keras tindakan Israel di wilayah Rafah.

Mesir berada di peringkat 15 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower. Negara ini memiliki skor Power Index sebesar 0.22832.

Kekuatan militer Mesir itu lebih unggul dibandingkan Israel jika terjadi perang sebenarnya.

3. Irak



Irak memiliki sejarah panjang dalam konflik Arab-Israel. Selama perang tahun 1948, 1967, dan 1973, Irak mengirim pasukan untuk berperang melawan Israel.

Baghdad berada di peringkat 45 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower. Negara ini memiliki skor Power Index sebesar 0.74413.

Meski pun skornya lebih rendah dibandingkan Israel, namun Irak memiliki pengalaman panjang berperang melawan Israel. Pengalaman ini sangat penting dalam perang yang bisa terjadi di masa depan.

4. Yordania



Yordania memiliki perbatasan panjang dengan Israel dan telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada tahun 19944.

Meskipun Yordania secara resmi berada dalam keadaan damai dengan Israel, sentimen publik di Yordania sangat mendukung operasi Hamas melawan Israel.

Pemerintah Yordania telah berusaha keras untuk menjaga keseimbangan antara hubungan diplomatik dengan AS dan Israel dan sentimen publik yang kuat mendukung Palestina.

Yordania berada di peringkat 80 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower. Negara ini memiliki skor Power Index sebesar 1.46514.

5. Suriah



Suriah memiliki sejarah panjang konflik dengan Israel dan telah berperang melawan Israel dalam beberapa perang Arab-Israel.

Suriah telah membangun infrastruktur militer dan kehadiran di perbatasan dengan Israel, serta pusat komando dan kontrol permanen di seluruh negara, serta pangkalan udara dan angkatan laut taktis.

Suriah berada di peringkat 60 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower. Negara ini memiliki skor Power Index sebesar 1.00265.

6. Iran



Iran punya kekuatan militer yang besar dan berada di peringkat 13 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower dengan skor Power Index sebesar 0.22691. Iran memiliki beberapa kemampuan militer yang penting dalam konflik dengan Israel.

Teheran punya kemampuan rudal balistik yang luas dan telah menunjukkan kemampuannya meluncurkan serangan rudal jarak jauh.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) secara terbuka menyatakan bahwa pangkalan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah, serta pangkalan Israel di Tel Aviv dan Haifa, berada dalam jangkauan rudal balistiknya.

Kekuatan angkatan laut Iran mampu mengancam navigasi di Teluk Persia dan Selat Hormuz. Ini adalah jalur pengiriman minyak yang penting dan potensial untuk digunakan sebagai titik tekanan strategis.

Teheran punya kemampuan tak konvensional yang meliputi penggunaan mitra dan proxy di luar negeri. Iran telah mendukung berbagai kelompok pejuang dan politik di Timur Tengah, termasuk Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.

Iran dan Israel telah terlibat dalam apa yang sering disebut “perang bayangan”, di mana kedua negara melakukan operasi dan serangan tidak langsung satu sama lain.

Misalnya, Iran telah menyalahkan Israel atas ledakan misterius yang menghancurkan fasilitas pengayaan uranium di Natanz. Israel juga kerap membunuh tokoh militer dan pakar nuklir Iran di berbagai negara.

7. Arab Saudi



Arab Saudi punya kekuatan militer yang signifikan dan berada di peringkat 17 dari 145 negara dalam tinjauan tahunan Global Firepower1.

Beberapa kemampuan militer Arab Saudi ini penting dalam konteks konflik dengan Israel.

Saudi merupakan salah satu angkatan udara terkuat di Timur Tengah, dengan armada pesawat tempur yang modern dan canggih1. Ini termasuk pesawat tempur F-15 dan Eurofighter Typhoon, serta armada pesawat pengebom dan serangan darat.

Arab Saudi juga punya kekuatan darat yang besar, dengan lebih dari 200.000 personel aktif dan cadangan. Mereka juga memiliki armada tank dan kendaraan lapis baja yang luas.

Kemampuan rudal balistik dan rudal jelajah Arab Saudi tak bisa diremehkan. Mereka telah membeli rudal Patriot PAC-3 dan THAAD dari Amerika Serikat untuk pertahanan rudal balistik mereka.

Angkatan Laut Arab Saudi memiliki sejumlah kapal perang, termasuk fregat, korvet, dan kapal patroli. Saudi juga memiliki kemampuan untuk meluncurkan serangan rudal jelajah dari kapal perang mereka.

Perlu dicatat, meskipun negara-negara ini memiliki kekuatan militer yang signifikan, konflik militer langsung dengan Israel akan memiliki konsekuensi yang sangat serius dan merusak, baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Oleh karena itu, diplomasi dan penyelesaian damai harus selalu menjadi prioritas utama.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More