Pasukan Darat Israel Bersiap Serbu Rafah, Pengungsi Diusir dari Zona Aman Terakhir Gaza
Sabtu, 10 Februari 2024 - 07:30 WIB
GAZA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan militernya membuat rencana untuk mengevakuasi lebih dari satu juta warga sipil Palestina yang berdesakan di Rafah.
Rafah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Jalur Gaza yang dilanda perang.
Pasukan Israel sedang bersiap melancarkan serangan darat besar-besaran terhadap pejuang Hamas di daerah tersebut.
Kantor Netanyahu mengumumkan arahan tersebut pada Jumat (9/2/2024), mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerlukan “rencana gabungan” untuk evakuasi massal warga sipil dan penghancuran benteng terakhir Hamas di daerah kantong Palestina.
“Tidak mungkin mencapai tujuan perang untuk melenyapkan Hamas dengan meninggalkan empat batalyon Hamas di Rafah,” ujar pernyataan kantor Netanyahu. “Sebaliknya, jelas bahwa aktivitas yang intens di Rafah mengharuskan warga sipil mengungsi dari wilayah pertempuran.”
PBB memperkirakan sekitar 1,4 juta pengungsi Gaza telah mengungsi di Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir, sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober.
Kota tersebut, yang biasanya berpenduduk sekitar 280.000 jiwa, telah menjadi “zona aman” terakhir bagi warga sipil ketika IDF melakukan genosida di sebagian besar wilayah Gaza.
Perintah evakuasi ini dikeluarkan ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk mengurangi korban sipil.
Rafah menjadi tempat perlindungan terakhir bagi para pengungsi di Jalur Gaza yang dilanda perang.
Pasukan Israel sedang bersiap melancarkan serangan darat besar-besaran terhadap pejuang Hamas di daerah tersebut.
Kantor Netanyahu mengumumkan arahan tersebut pada Jumat (9/2/2024), mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerlukan “rencana gabungan” untuk evakuasi massal warga sipil dan penghancuran benteng terakhir Hamas di daerah kantong Palestina.
“Tidak mungkin mencapai tujuan perang untuk melenyapkan Hamas dengan meninggalkan empat batalyon Hamas di Rafah,” ujar pernyataan kantor Netanyahu. “Sebaliknya, jelas bahwa aktivitas yang intens di Rafah mengharuskan warga sipil mengungsi dari wilayah pertempuran.”
PBB memperkirakan sekitar 1,4 juta pengungsi Gaza telah mengungsi di Rafah, yang terletak di perbatasan dengan Mesir, sejak perang Israel-Hamas dimulai pada bulan Oktober.
Kota tersebut, yang biasanya berpenduduk sekitar 280.000 jiwa, telah menjadi “zona aman” terakhir bagi warga sipil ketika IDF melakukan genosida di sebagian besar wilayah Gaza.
Perintah evakuasi ini dikeluarkan ketika Amerika Serikat (AS) dan sekutu lainnya meningkatkan tekanan terhadap Israel untuk mengurangi korban sipil.
tulis komentar anda