Houthi Kembali Serang Kapal Dagang Inggris di Laut Merah

Jum'at, 02 Februari 2024 - 19:30 WIB
Pada Selasa, satu rudal Houthi yang menargetkan kapal perusak USS Gravely dilaporkan datang dalam jarak kurang dari dua kilometer dari kapal tersebut sebelum dicegat sistem senjata jarak dekat (CIWS), salah satu garis pertahanan terakhir kapal perang tersebut.

Pada hari yang sama, kapal perusak USS Carney melaporkan menembak jatuh satu rudal Houthi dan tiga “drone Iran” di Teluk Aden.

Iran secara resmi membantah terlibat langsung dalam krisis tersebut.

CENTCOM, komando kombatan AS yang bertanggung jawab atas operasi di Timur Tengah, melaporkan pada Kamis bahwa pasukan Amerika telah menembak jatuh drone Houthi dan kendaraan permukaan yang tidak memiliki bahan peledak di Teluk Aden dan Laut Merah.

Operasi yang dipimpin AS di Laut Merah untuk melawan blokade Houthi dan serangan di Yaman telah gagal menghentikan operasi tersebut.

Sejak 12 Januari, ketika serangan AS dan Inggris di Yaman dimulai, kelompok Houthi telah menargetkan selusin kapal komersial dan militer di wilayah tersebut.

Blokade Houthi berdampak dramatis terhadap perekonomian negara-negara Barat, dengan hampir setengah lusin perusahaan pelayaran besar termasuk Maersk, CMA CGM dan Hapag-Lloyd menghentikan semua operasi melalui Laut Merah.

Pelabuhan Eilat Israel mengalami penurunan aktivitas sebesar 85% berkat blokade Houthi tersebut.

Terusan Suez di Mesir mengalami penurunan pendapatan transit sebesar miliaran dolar, sementara Qatar, pemasok utama gas alam cair ke Eropa, telah menangguhkan ekspor di tengah krisis ini.

Hal itu menambah kerugian Uni Eropa yang berasal dari penangguhan pengiriman energi oleh BP dan Shell melalui jalur strategis tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More