Balas AS, Rusia Didesak Kerahkan Senjata Nuklir ke Kuba
Selasa, 30 Januari 2024 - 07:07 WIB
Dia juga menunjukkan bahwa Rusia memiliki penerbangan strategis serta persenjataan kapal selam yang luas yang ditempatkan di lokasi yang tidak diketahui di seluruh lautan dunia.
“Kami mempunyai cara untuk menanggapi setiap gangguan yang dilakukan AS dan NATO, yang mereka kendalikan,” kata Zhuravlev.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya telah memperingatkan bahwa Moskow akan terpaksa melakukan tindakan balasan jika hulu ledak nuklir Amerika kembali ke Inggris.
Rusia juga berulang kali menuduh Barat memicu ketegangan di Eropa, dan menyebut ekspansi NATO yang terus berlanjut ke arah timur sebagai salah satu akar penyebab konflik Ukraina.
Sementara itu, sejumlah pejabat Barat—termasuk dari Inggris, Jerman, Estonia, dan bahkan ketua Komite Militer NATO—telah memicu kekhawatiran akan dugaan serangan Rusia terhadap Eropa dalam beberapa tahun mendatang, dan telah meminta pemerintah dan warga negara Barat untuk mempersiapkan diri menghadapi konflik besar dengan Moskow.
Namun Rusia dengan keras membantah adanya rencana untuk menyerang negara-negara tetangganya di Eropa. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut klaim tersebut sebagai “tipuan".
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menepis klaim tersebut. "Moskow tidak tertarik secara geopolitik, ekonomi atau militer untuk melancarkan perang melawan NATO," ujarnya.
Sebaliknya, kata Putin, Rusia lebih memilih untuk meningkatkan hubungan dengan blok yang dipimpin AS.
“Kami mempunyai cara untuk menanggapi setiap gangguan yang dilakukan AS dan NATO, yang mereka kendalikan,” kata Zhuravlev.
Kementerian Luar Negeri Rusia sebelumnya telah memperingatkan bahwa Moskow akan terpaksa melakukan tindakan balasan jika hulu ledak nuklir Amerika kembali ke Inggris.
Rusia juga berulang kali menuduh Barat memicu ketegangan di Eropa, dan menyebut ekspansi NATO yang terus berlanjut ke arah timur sebagai salah satu akar penyebab konflik Ukraina.
Sementara itu, sejumlah pejabat Barat—termasuk dari Inggris, Jerman, Estonia, dan bahkan ketua Komite Militer NATO—telah memicu kekhawatiran akan dugaan serangan Rusia terhadap Eropa dalam beberapa tahun mendatang, dan telah meminta pemerintah dan warga negara Barat untuk mempersiapkan diri menghadapi konflik besar dengan Moskow.
Namun Rusia dengan keras membantah adanya rencana untuk menyerang negara-negara tetangganya di Eropa. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut klaim tersebut sebagai “tipuan".
Presiden Rusia Vladimir Putin juga menepis klaim tersebut. "Moskow tidak tertarik secara geopolitik, ekonomi atau militer untuk melancarkan perang melawan NATO," ujarnya.
Sebaliknya, kata Putin, Rusia lebih memilih untuk meningkatkan hubungan dengan blok yang dipimpin AS.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda