Negara NATO Ini Tak Miliki Sistem Pertahanan Udara dan Jet Tempur Gara-gara Bantu Ukraina
Minggu, 21 Januari 2024 - 09:44 WIB
“Mungkin menjelang akhir masa jabatan, tapi saya hanya berharap begitu,” ujarnya.
“Itu adalah kerja berlebihan yang tidak masuk akal yang dilakukan oleh [Menteri Pertahanan Jaroslav] Naď dan orang-orangnya di kementerian. Lagi pula, kami bukan satu-satunya sekutu yang memiliki S-300, yang membuat Ukraina tertarik. Mengapa Yunani tidak memberikannya? Mengapa pihak Bulgaria tidak memberikannya? Ini adalah keputusan yang keterlaluan oleh Naď dan [PM saat itu Eduard] Heger, yang tidak ada bandingannya di negara berdaulat mana pun,” kata Kalinak.
Menyusul kemenangan partainya dalam pemilu pada bulan September, Fico segera menghentikan bantuan militer negara tersebut ke Kyiv, serta berjanji untuk memblokir potensi masuknya Ukraina ke dalam blok NATO yang dipimpin AS.
PM baru tersebut telah berulang kali mengkritik pendekatan Barat dalam menangani konflik Ukraina, dengan alasan bahwa dukungan yang terus-menerus terhadap Kyiv berubah menjadi “pembuangan sumber daya manusia dan uang yang sia-sia", yang hanya akan memperpanjang permusuhan dan memenuhi kuburan Ukraina dengan ribuan tentara yang tewas.
“Saya tidak akan lagi menjadi sasaran hasutan liberal dan progresif yang bodoh. Benar-benar mengejutkan melihat Barat berulang kali melakukan kesalahan dalam menilai situasi di Rusia,” tulis Fico di surat kabar Slovakia; Pravda.
“Itu adalah kerja berlebihan yang tidak masuk akal yang dilakukan oleh [Menteri Pertahanan Jaroslav] Naď dan orang-orangnya di kementerian. Lagi pula, kami bukan satu-satunya sekutu yang memiliki S-300, yang membuat Ukraina tertarik. Mengapa Yunani tidak memberikannya? Mengapa pihak Bulgaria tidak memberikannya? Ini adalah keputusan yang keterlaluan oleh Naď dan [PM saat itu Eduard] Heger, yang tidak ada bandingannya di negara berdaulat mana pun,” kata Kalinak.
Menyusul kemenangan partainya dalam pemilu pada bulan September, Fico segera menghentikan bantuan militer negara tersebut ke Kyiv, serta berjanji untuk memblokir potensi masuknya Ukraina ke dalam blok NATO yang dipimpin AS.
PM baru tersebut telah berulang kali mengkritik pendekatan Barat dalam menangani konflik Ukraina, dengan alasan bahwa dukungan yang terus-menerus terhadap Kyiv berubah menjadi “pembuangan sumber daya manusia dan uang yang sia-sia", yang hanya akan memperpanjang permusuhan dan memenuhi kuburan Ukraina dengan ribuan tentara yang tewas.
“Saya tidak akan lagi menjadi sasaran hasutan liberal dan progresif yang bodoh. Benar-benar mengejutkan melihat Barat berulang kali melakukan kesalahan dalam menilai situasi di Rusia,” tulis Fico di surat kabar Slovakia; Pravda.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda