Israel Serang Basis Militer Iran di Damaskus, 4 Prajurit Garda Revolusi Tewas

Sabtu, 20 Januari 2024 - 18:40 WIB
Israel berulang kali menyerang basis militer Iran di Suriah. Foto/Reuters
DAMASKUS - Serangan rudal Israel ke ibu kota Suriah , Damaskus, pada Sabtu menewaskan empat anggota Garda Revolusi Iran, termasuk kepala unit informasi pasukan di Suriah.

Israel telah lama melakukan kampanye pengeboman terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah. Namun serangan ini berubah menjadi serangan yang lebih mematikan setelah serangan terhadap Israel pada 7 Oktober oleh militan kelompok Islam Palestina Hamas yang didukung Iran dari Gaza.

Media pemerintah Suriah mengatakan sebuah bangunan di lingkungan Mazzeh di Damaskus kemungkinan menjadi sasaran serangan Israel, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Media lokal lainnya di Suriah mengatakan ledakan terdengar di seluruh ibu kota Suriah.

Sumber keamanan, yang merupakan bagian dari jaringan kelompok yang dekat dengan pemerintah Suriah dan sekutu utamanya Iran, mengatakan gedung bertingkat tersebut digunakan oleh para penasihat Iran yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, dan seluruhnya diratakan dengan “target yang tepat”.

Press TV milik pemerintah Iran mengatakan dua penasihat militer Garda Iran tewas dalam serangan Israel di Damaskus.



Belum ada komentar langsung dari Israel.

Essam Al-Amin, kepala Rumah Sakit Al-Mowasat di Damaskus, mengatakan kepada Reuters bahwa rumah sakitnya telah menerima satu mayat dan tiga orang terluka, termasuk seorang wanita, setelah serangan pada Sabtu (20/1/2024).

Juru bicara Jihad Islam Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada anggota kelompok mereka yang terluka dalam serangan tersebut, menyusul laporan bahwa beberapa orang berada di gedung yang dibom.

Pada bulan Desember, serangan Israel menewaskan dua anggota Garda di Damaskus, dan serangan lainnya pada tanggal 25 Desember menewaskan seorang penasihat senior Garda yang mengawasi koordinasi militer antara Suriah dan Iran.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More