Suka Ngutil di Mal, Anggota Parlemen Cantik dari Selandia Baru Mengundurkan Diri
Rabu, 17 Januari 2024 - 15:58 WIB
WELLINGTON - Seorang anggota parlemen Selandia Baru Golriz Ghahraman mengundurkan diri menyusul berbagai tuduhan pengutilan. Beberapa kasus pencurian yang melibatkan dia kini sedang diselidiki polisi.
Ghahraman, dari Partai Hijau, diduga telah mencuri tiga kali dari dua toko pakaian – satu di Auckland dan satu lagi di Wellington.
Mantan pengacara hak asasi manusia PBB ini membuat sejarah pada tahun 2017 sebagai pengungsi pertama di pemerintahan negara tersebut. Dia pernah memegang portofolio keadilan partainya.
Stres yang berhubungan dengan pekerjaan membuatnya berperilaku di luar karakternya, katanya. "Saya telah mengecewakan banyak orang dan saya sangat menyesal," tambahnya.
Ghahraman meninggalkan Iran saat masih kecil bersama keluarganya, yang semuanya diberikan suaka politik di Selandia Baru.
Pengunduran dirinya pada hari Selasa terjadi setelah rekaman CCTV menunjukkan dia diduga mengambil tas tangan desainer dari butik di Auckland.
Perempuan berusia 42 tahun, yang belum didakwa melakukan kejahatan apa pun, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakannya “tidak memenuhi” standar perilaku tinggi yang diharapkan masyarakat dari wakil-wakil terpilih.
“Itu bukan perilaku yang bisa saya jelaskan karena tidak rasional, dan setelah evaluasi medis, saya paham bahwa saya tidak sehat,” katanya. Dia menambahkan bahwa dia tidak ingin membuat alasan untuk dirinya sendiri.
Ghahraman, dari Partai Hijau, diduga telah mencuri tiga kali dari dua toko pakaian – satu di Auckland dan satu lagi di Wellington.
Mantan pengacara hak asasi manusia PBB ini membuat sejarah pada tahun 2017 sebagai pengungsi pertama di pemerintahan negara tersebut. Dia pernah memegang portofolio keadilan partainya.
Stres yang berhubungan dengan pekerjaan membuatnya berperilaku di luar karakternya, katanya. "Saya telah mengecewakan banyak orang dan saya sangat menyesal," tambahnya.
Ghahraman meninggalkan Iran saat masih kecil bersama keluarganya, yang semuanya diberikan suaka politik di Selandia Baru.
Pengunduran dirinya pada hari Selasa terjadi setelah rekaman CCTV menunjukkan dia diduga mengambil tas tangan desainer dari butik di Auckland.
Perempuan berusia 42 tahun, yang belum didakwa melakukan kejahatan apa pun, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakannya “tidak memenuhi” standar perilaku tinggi yang diharapkan masyarakat dari wakil-wakil terpilih.
“Itu bukan perilaku yang bisa saya jelaskan karena tidak rasional, dan setelah evaluasi medis, saya paham bahwa saya tidak sehat,” katanya. Dia menambahkan bahwa dia tidak ingin membuat alasan untuk dirinya sendiri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda