Abu Ubaidah: Hamas Lumpuhkan 1.000 Kendaraan Zionis, Serangan Terhadap Israel Diperluas
Senin, 15 Januari 2024 - 07:18 WIB
GAZA - Abu Ubaidah, juru bicara sayap militer Hamas Brigade al-Qassam, mengumumkan pencapaian pasukannya dalam 100 hari perang melawan Israel. Itu disampaikan dalam pidatonya di televisi pada hari Minggu.
Dia mengatakan bahwa selama perang, pasukan Brigade al-Qassam menyerang dan melumpuhkan sekitar 1.000 kendaraan Israel.
Berbicara tentang kemungkinan perluasan serangan, Abu Ubaidah menambahkan bahwa pasukannya telah diberitahu oleh beberapa pihak di garis perlawanan bahwa mereka akan memperluas serangan terhadap musuh Israel dalam beberapa hari mendatang.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa nasib banyak sandera Israel tidak diketahui. "Banyak sandera mungkin telah terbunuh," katanya, menyalahkan Israel atas nasib para sandera.
"Perundingan apa pun sebelum menghentikan agresi Israel tidak ada gunanya," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (15/1/2024).
Dalam pidatonya, Abu Ubaidah menegaskan alasan pasukan Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober.
"Itu terjadi sebagai respons atas pembantaian terhadap rakyat kami yang dilakukan oleh penjajah dan geng-gengnya selama 100 tahun,” ujarnya.
Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.139, jumlah korban jiwa terbesar dalam satu hari sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Para penyerang menyandera 240 orang dan membawa mereka ke Gaza.
Hamas juga menayangkan video tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza. Para sandera mendesak pemerintah mereka untuk menghentikan serangan terhadap kelompok perlawanan Palestina dan membebaskan mereka.
Video berdurasi 37 detik tak bertanggal yang menampilkan Noa Argamani (26), Yossi Sharabi (53), dan Itai Svirsky (38).
“Besok kami akan memberitahu Anda tentang nasib mereka," bunyi pernyataan Hamas.
Dia mengatakan bahwa selama perang, pasukan Brigade al-Qassam menyerang dan melumpuhkan sekitar 1.000 kendaraan Israel.
Berbicara tentang kemungkinan perluasan serangan, Abu Ubaidah menambahkan bahwa pasukannya telah diberitahu oleh beberapa pihak di garis perlawanan bahwa mereka akan memperluas serangan terhadap musuh Israel dalam beberapa hari mendatang.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa nasib banyak sandera Israel tidak diketahui. "Banyak sandera mungkin telah terbunuh," katanya, menyalahkan Israel atas nasib para sandera.
"Perundingan apa pun sebelum menghentikan agresi Israel tidak ada gunanya," katanya, seperti dikutip Reuters, Senin (15/1/2024).
Dalam pidatonya, Abu Ubaidah menegaskan alasan pasukan Hamas melakukan serangan ke Israel pada 7 Oktober.
"Itu terjadi sebagai respons atas pembantaian terhadap rakyat kami yang dilakukan oleh penjajah dan geng-gengnya selama 100 tahun,” ujarnya.
Serangan tersebut menewaskan lebih dari 1.139, jumlah korban jiwa terbesar dalam satu hari sejak berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Para penyerang menyandera 240 orang dan membawa mereka ke Gaza.
Hamas juga menayangkan video tiga sandera Israel yang ditahan di Gaza. Para sandera mendesak pemerintah mereka untuk menghentikan serangan terhadap kelompok perlawanan Palestina dan membebaskan mereka.
Video berdurasi 37 detik tak bertanggal yang menampilkan Noa Argamani (26), Yossi Sharabi (53), dan Itai Svirsky (38).
“Besok kami akan memberitahu Anda tentang nasib mereka," bunyi pernyataan Hamas.
(mas)
tulis komentar anda