Pemimpin Skotlandia Tegaskan Israel Lakukan Pembersihan Etnis Palestina

Minggu, 07 Januari 2024 - 11:01 WIB
Anggota keluarga Abu Jarad yang mengungsi akibat serangan Israel, sarapan di kamp tenda di Gaza selatan, 1 Januari 2024. Foto/AP
LONDON - Usulan Israel memindahkan dan memukimkan kembali penduduk Palestina di Gaza adalah “definisi buku teks tentang pembersihan etnis,” menurut Menteri Pertama Skotlandia Humza Yousaf.

Yousaf adalah pemimpin partai Inggris pertama yang mengutuk rencana depopulasi kontroversial tersebut.

Berbicara kepada Sky News pada Jumat (5/1/2024), Yousaf mengutuk komentar Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich baru-baru ini, yang mengatakan pekan lalu bahwa Yerusalem Barat harus “mendorong emigrasi” dari Gaza untuk mengurangi populasi Arab di sana dari dua juta menjadi antara 100.000 dan 200.000 jiwa.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir membuat seruan serupa, menyatakan Israel harus mendorong “migrasi sukarela” warga Palestina dari daerah kantong Gaza yang diblokade rezim kolonial Zionis.



“Kita tidak hanya melihat krisis kemanusiaan, tapi kita sekarang melihat anggota senior pemerintahan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu membuat pernyataan yang, sejujurnya, merupakan definisi buku teks tentang pembersihan etnis,” tegas Yousaf kepada stasiun televisi Inggris.

“Dan hal itu harus dikutuk sekeras-kerasnya,” ungkap dia.

Usulan Smotrich dan Ben-Gvir ditolak Kementerian Luar Negeri Inggris dan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), yang menyebutnya “menghasut dan tidak bertanggung jawab.”



Yousaf, yang memimpin Partai Nasional Skotlandia, adalah satu-satunya pemimpin partai politik di Inggris yang menyebut Israel melakukan “pembersihan etnis,” pernyataan yang lebih sering dilontarkan pejabat Palestina dan negara-negara Arab tetangga Israel.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More