Hamas: AS Mensponsori Perang Genosida Israel di Gaza
Sabtu, 30 Desember 2023 - 15:18 WIB
Hamas menyatakan AS mendukung Israel melakukan genosida di Gaza. Foto/Reuters
GAZA - Kepala Hubungan Internasional Hamas , Basem Naim, mengecam komunitas internasional karena gagal menghentikan “perang genosida” di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 21.000 orang.
“Meskipun kejahatan ini dilakukan oleh tangan Israel, mereka disponsori dan didukung oleh pemerintah AS,” katanya, dilansir Al Jazeera.
“Oleh karena itu, kami meminta pemerintahan Biden, terutama presiden (Joe Biden) sendiri, serta menteri luar negeri dan pertahanannya bertanggung jawab atas peran langsung mereka dalam mensponsori dan mengatur genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami," ujar Naim.
“Kami juga meminta pertanggungjawaban komunitas internasional atas kegagalan mereka menghentikan genosida,” tambah Naim.
Sementara itu, Luciano Zaccara, profesor studi militer di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar, mengungkapkan Pemerintahan AS Joe Biden sedang menerapkan pendekatan “jalur ganda” ketika menyangkut perang Gaza di tengah keputusannya baru-baru ini untuk menjual lebih banyak senjata ke Tel Aviv.
“Di satu sisi, mereka berusaha meyakinkan opini publik bahwa AS benar-benar prihatin dengan jatuhnya korban sipil, namun mereka juga tetap mendukung Israel (secara militer),” kata Zaccara kepada Al Jazeera. “Ini benar-benar bertentangan… sulit untuk memahami bagaimana hal ini demi kepentingan nasional.”
Zaccara mengatakan kebijakan tersebut sangat membingungkan mengingat “tekanan yang meningkat” di AS, termasuk di kalangan Partai Demokrat, terhadap perang tersebut karena korban sipil di Gaza terus meningkat.
Pemerintah Kota Gaza melalui media sosial menanyakan kepada UNICEF tentang keberadaan bahan bakar yang dijanjikan untuk mengoperasikan pompa air di daerah kantong tersebut.
“Maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi bisakah kami mengetahui di mana bahan bakar untuk mengoperasikan pompa air? Anda berjanji untuk mengirimkannya pada gencatan senjata terakhir; kami belum menerimanya,” demikian keterangan Pemerintah Kota Gaza.
“Anda mungkin tahu anak-anak sekarat di Gaza, dan Anda tidak bisa memberi mereka seteguk air pun!”
“Meskipun kejahatan ini dilakukan oleh tangan Israel, mereka disponsori dan didukung oleh pemerintah AS,” katanya, dilansir Al Jazeera.
“Oleh karena itu, kami meminta pemerintahan Biden, terutama presiden (Joe Biden) sendiri, serta menteri luar negeri dan pertahanannya bertanggung jawab atas peran langsung mereka dalam mensponsori dan mengatur genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami," ujar Naim.
“Kami juga meminta pertanggungjawaban komunitas internasional atas kegagalan mereka menghentikan genosida,” tambah Naim.
Sementara itu, Luciano Zaccara, profesor studi militer di Pusat Studi Teluk Universitas Qatar, mengungkapkan Pemerintahan AS Joe Biden sedang menerapkan pendekatan “jalur ganda” ketika menyangkut perang Gaza di tengah keputusannya baru-baru ini untuk menjual lebih banyak senjata ke Tel Aviv.
“Di satu sisi, mereka berusaha meyakinkan opini publik bahwa AS benar-benar prihatin dengan jatuhnya korban sipil, namun mereka juga tetap mendukung Israel (secara militer),” kata Zaccara kepada Al Jazeera. “Ini benar-benar bertentangan… sulit untuk memahami bagaimana hal ini demi kepentingan nasional.”
Zaccara mengatakan kebijakan tersebut sangat membingungkan mengingat “tekanan yang meningkat” di AS, termasuk di kalangan Partai Demokrat, terhadap perang tersebut karena korban sipil di Gaza terus meningkat.
Pemerintah Kota Gaza melalui media sosial menanyakan kepada UNICEF tentang keberadaan bahan bakar yang dijanjikan untuk mengoperasikan pompa air di daerah kantong tersebut.
“Maaf atas ketidaknyamanan ini, tapi bisakah kami mengetahui di mana bahan bakar untuk mengoperasikan pompa air? Anda berjanji untuk mengirimkannya pada gencatan senjata terakhir; kami belum menerimanya,” demikian keterangan Pemerintah Kota Gaza.
“Anda mungkin tahu anak-anak sekarat di Gaza, dan Anda tidak bisa memberi mereka seteguk air pun!”
(ahm)
tulis komentar anda