Macron: Tujuan Israel Hancurkan Hamas Berisiko Picu Perang 1 Dekade
Minggu, 03 Desember 2023 - 13:44 WIB
DUBAI - Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa tujuan Israel untuk melenyapkan Hamas berisiko memicu perang selama satu dekade.
“Saya pikir kita berada pada titik di mana pemerintah Israel harus mendefinisikan tujuan dan keadaan akhir yang mereka inginkan dengan lebih tepat,” kata Macron pada konferensi pers di sela-sela perundingan iklim COP28 PBB di Dubai seperti dikutip dari The New Arab, Minggu (3/12/2023).
Israel memulai pemboman tanpa pandang bulu di Jalur Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober, menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina di tengah pengepungan menyeluruh terhadap wilayah tersebut, yang telah merampas makanan, air dan bahan bakar bagi 2,3 juta orang.
Israel juga terus menargetkan rumah sakit, sekolah, kamp pengungsi dan banyak lagi, di tengah tuduhan melakukan kejahatan perang oleh beberapa kelompok hak asasi manusia dan negara.
Kampanye militer Israel dilakukan sebagai respons terhadap serangan mendadak lintas batas Hamas yang menewaskan 1.200 warga Israel. Kelompok ini juga menyandera lebih dari 200 warga negara Israel, serta sejumlah orang asing.
“Apa yang dimaksud dengan kehancuran total Hamas, dan apakah ada yang berpikir hal itu mungkin terjadi? Jika ya, perang akan berlangsung selama 10 tahun,” ujar Macron.
Setelah tentara Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada hari Jumat setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu, Macron berbicara tentang perlunya meningkatkan upaya untuk mencapai gencatan senjata yang langgeng dalam konflik tersebut.
Macron melakukan perjalanan ke Doha pada hari Sabtu untuk bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, yang pemerintahannya berperan penting dalam upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik.
“Saya pikir kita berada pada titik di mana pemerintah Israel harus mendefinisikan tujuan dan keadaan akhir yang mereka inginkan dengan lebih tepat,” kata Macron pada konferensi pers di sela-sela perundingan iklim COP28 PBB di Dubai seperti dikutip dari The New Arab, Minggu (3/12/2023).
Israel memulai pemboman tanpa pandang bulu di Jalur Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober, menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina di tengah pengepungan menyeluruh terhadap wilayah tersebut, yang telah merampas makanan, air dan bahan bakar bagi 2,3 juta orang.
Israel juga terus menargetkan rumah sakit, sekolah, kamp pengungsi dan banyak lagi, di tengah tuduhan melakukan kejahatan perang oleh beberapa kelompok hak asasi manusia dan negara.
Kampanye militer Israel dilakukan sebagai respons terhadap serangan mendadak lintas batas Hamas yang menewaskan 1.200 warga Israel. Kelompok ini juga menyandera lebih dari 200 warga negara Israel, serta sejumlah orang asing.
“Apa yang dimaksud dengan kehancuran total Hamas, dan apakah ada yang berpikir hal itu mungkin terjadi? Jika ya, perang akan berlangsung selama 10 tahun,” ujar Macron.
Setelah tentara Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada hari Jumat setelah gagalnya gencatan senjata selama seminggu, Macron berbicara tentang perlunya meningkatkan upaya untuk mencapai gencatan senjata yang langgeng dalam konflik tersebut.
Macron melakukan perjalanan ke Doha pada hari Sabtu untuk bertemu dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani, yang pemerintahannya berperan penting dalam upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik.
tulis komentar anda