Israel Bebaskan Tahanan, Perasaan Warga Palestina Campur Aduk
Sabtu, 25 November 2023 - 08:56 WIB
YERUSALEM - Kelegaan dan kesedihan dirasakan oleh warga Palestina setelah Israel membebaskan para tahanan dalam kesepakatan pembebasan sandera yang disepakati dengan pejuang Hamas .
Massa dalam jumlah besar, sebagian besar adalah pria muda, menyambut tahanan yang dibebaskan di Beitunia, sebuah kota dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki. Mereka bersorak, membunyikan klakson, dan turun ke jalan sambil membawa bendera Palestina.
Beberapa di antara massa juga membawa bendera kelompok militan Hamas yang memblokade Gaza dan meneriakkan dukungan kepada Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata kelompok tersebut.
Sebanyak 39 perempuan Palestina dan anak di bawah umur yang ditahan atas berbagai tuduhan dibebaskan berdasarkan perjanjian yang ditengahi oleh Qatar yang juga mencakup pembebasan 13 sandera Israel yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Hamas selama serangan mereka terhadap Israel bulan lalu.
"Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya. Syukurlah," kata Laith Othman (17), yang ditahan awal tahun ini karena dicurigai melempar alat pembakar dan dibebaskan pada hari Jumat.
“Situasi di dalam (penjara) sangat sulit,” imbuhnya sambil digendong di bahu seseorang sepanjang jalan seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (25/11/2023).
Ismail Shaheen, berbicara dari kamp pengungsi Dheisheh di Bethlehem, mengatakan dia sedang menunggu untuk melihat putrinya Fatima, yang ditangkap awal tahun ini, dituduh melakukan percobaan penikaman.
Ilmuwan komputer berusia 32 tahun, yang memiliki seorang putri berusia 5 tahun, ditembak saat penangkapannya. Shaheen mengatakan dia terkejut melihat putrinya menggunakan kursi roda ketika dia pertama kali diizinkan mengunjunginya di penjara, beberapa bulan setelah putrinya ditahan.
Massa dalam jumlah besar, sebagian besar adalah pria muda, menyambut tahanan yang dibebaskan di Beitunia, sebuah kota dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki. Mereka bersorak, membunyikan klakson, dan turun ke jalan sambil membawa bendera Palestina.
Beberapa di antara massa juga membawa bendera kelompok militan Hamas yang memblokade Gaza dan meneriakkan dukungan kepada Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata kelompok tersebut.
Sebanyak 39 perempuan Palestina dan anak di bawah umur yang ditahan atas berbagai tuduhan dibebaskan berdasarkan perjanjian yang ditengahi oleh Qatar yang juga mencakup pembebasan 13 sandera Israel yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Hamas selama serangan mereka terhadap Israel bulan lalu.
"Saya tidak bisa mengungkapkan perasaan saya. Syukurlah," kata Laith Othman (17), yang ditahan awal tahun ini karena dicurigai melempar alat pembakar dan dibebaskan pada hari Jumat.
Baca Juga
“Situasi di dalam (penjara) sangat sulit,” imbuhnya sambil digendong di bahu seseorang sepanjang jalan seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (25/11/2023).
Ismail Shaheen, berbicara dari kamp pengungsi Dheisheh di Bethlehem, mengatakan dia sedang menunggu untuk melihat putrinya Fatima, yang ditangkap awal tahun ini, dituduh melakukan percobaan penikaman.
Ilmuwan komputer berusia 32 tahun, yang memiliki seorang putri berusia 5 tahun, ditembak saat penangkapannya. Shaheen mengatakan dia terkejut melihat putrinya menggunakan kursi roda ketika dia pertama kali diizinkan mengunjunginya di penjara, beberapa bulan setelah putrinya ditahan.
tulis komentar anda