6 Kementerian Israel yang Ditutup karena Besarnya Biaya Perang Gaza Capai Rp793 Triliun

Kamis, 23 November 2023 - 19:40 WIB
Untuk menutupi biaya perang Gaza yang sangat mahal, Israel terpaksa akan menutup beberapa kementeriannya. Foto/Reuters
GAZA - Pemerintah Israel telah merekomendasikan enam kementerian untuk ditutup karena membengkaknya biaya untuk perang Gaza. Awal bulan ini, surat kabar keuangan Calcalist melaporkan bahwa serangan Israel ke Gaza akan menelan biaya USD51 miliar ataup Rp793 triliun.

Pegawai Kementerian Keuangan Israel telah merekomendasikan penutupan beberapa kementerian, termasuk Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme untuk mengalokasikan kembali dana guna mendukung agresi Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Itu pertama kali dilaporkan Jerusalem Post.

Menteri Keuangan Israel yang berhaluan ekstrem kanan, Bezalel Smotrich, diperkirakan akan membawa amandemen anggaran tersebut kepada pemerintah minggu depan untuk mendapatkan persetujuan, dan hal ini diperkirakan akan mencakup pemotongan pendanaan pada kementerian-kementerian tertentu. Hal ini terjadi ketika penasihat hukum pemerintah, Gali Baharav-Miara, memutuskan bahwa dana koalisi yang tidak terkait dengan perang akan dibekukan.



Berikut adalah 6 kementerian yang akan ditutup agar anggaran kementerian tersebut dialihkan untuk perang Gaza.

1. Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme





Foto/Reuters

Kementerian Urusan Diaspora dan Pemberantasan Anti-Semitisme bertanggung jawab untuk memelihara dan memperkuat hubungan antara Israel dan komunitas Yahudi di seluruh dunia.

“Keputusan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan diaspora Yahudi global, yang memandang kementerian tersebut sebagai penghubung penting antara mereka dan negara Israel,” demikian laporan Jerusalem Post.

Padahal, Kementerian Diaspora dianggap sebagai jembatan penting antara negara Yahudi dan orang-orang Yahudi di diaspora, yang mengakibatkan komunitas Yahudi di seluruh dunia menyatakan keprihatinan atas potensi penutupan organisasi tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More