Tonton Pesawat Mata-mata AS 'Berenang' di Pantai Hawaii

HAWAII - Satu pesawat pengintai Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengambang di Samudera Pasifik setelah upaya pendaratan yang gagal di pangkalan Korps Marinir di Hawaii pada Senin sore (20/11/2023).

“P-8A Poseidon melampaui landasan pacu instalasi Marinir di Teluk Kaneohe saat mendarat untuk mendarat,” ungkap juru bicara Korps Marinir Sersan Gunnery Orlando Perez.

Sembilan awak pesawat berhasil kembali ke pantai dengan selamat, menurut Layanan Medis Darurat Honolulu.

Outlet media lokal membagikan foto dan rekaman Poseidon setelah upaya pendaratan yang gagal, dengan pesawat terlihat mengambang di perairan dangkal di Teluk Kaneohe.

Sejauh ini, para pejabat militer hanya mengungkapkan sedikit rincian tentang insiden tersebut, termasuk apa penyebabnya, dan belum memberikan jangka waktu kapan pesawat tersebut akan diangkat dari laut.



Menurut ahli meteorologi dari Layanan Cuaca Nasional Honolulu, Thomas Vaughan, jarak pandang di daerah tersebut sekitar 1 mil (1,6 km), dan kondisi mendung serta hujan pada saat kejadian.

Pentagon telah menyaksikan serangkaian kecelakaan yang melibatkan pesawat militer dalam beberapa bulan terakhir, dan Angkatan Darat bahkan menghentikan sementara penerbangan awal tahun ini menyusul kecelakaan helikopter fatal di Alaska dan Kentucky.

Kecelakaan helikopter lainnya yang melibatkan kapal tempur Apache terjadi di Alaska pada Februari lalu, yang mengakibatkan korban luka dan kerusakan material namun tidak ada korban jiwa.

Adapun satu pesawat AS yang tidak disebutkan namanya jatuh di Mediterania timur selama misi pelatihan awal bulan ini.

Negara-negara anggota NATO telah meningkatkan secara tajam jumlah penerbangan pengawasan di Laut Hitam di lepas pantai Crimea dalam beberapa bulan terakhir, RIA Novosti melaporkan pada September, mengutip data publik.

Kantor berita Rusia menganalisis data dari Flightradar24, agregator informasi penerbangan yang tidak dirahasiakan, dan berfokus pada penerbangan yang dapat dilakukan untuk mengawasi semenanjung Rusia. Sejak musim semi, jumlahnya meningkat tiga kali lipat.