Beredar Rekaman Radio Tentara Israel Takut Berperang dengan Hamas

Selasa, 14 November 2023 - 22:54 WIB
Beredar rekaman radio tentara Israel takut berperang dengan Hamas. Foto/Ilustrasi/Sindonews
JAKARTA - Perang antara Israel dengan Hamas di Jalur Gaza telah berlangsung satu bulan lebih. Israel terus membombardir wilayah kantong Palestina, sementara di darat pasukan Zionis terus merangsek maju.

Meski memiliki keunggulan militer dari kelompok militan Palestina itu, namun nyatanya hal itu tidak mampu mendongkrak moral pasukan Zionis. Beredar di jagad X, dulu Twitter, rekaman radio yang diduga dari pasukan Israel yang ketakutan berperang dengan Hamas.

"Tentara Hamas itu! Aku tak bisa melihat mereka. Kita membunuh hantu. Aku tak ingin mati. Aku telah menyaksikan temanku dibunuh di depan mataku. Tolonglah Yiyzak!" terdengar suara tentara Israel yang seperti menangis dalam rekaman audio yang diunggah akun @ibnu_Abdullahs yang dipantau Sindonews, Selasa (14/11/2023).



"Tanpa Angkatan Udara, tanpa Angkatan Laut kita tak bisa mengalahkan mereka. Kita tidak bisa melawan mereka dengan Tank! Mereka tidak akan rugi apa-apa. Dengan seluruh tank dan alat perang kita tidak sanggup berbuat apapun!! Aku ingin meninggalkan negeri ini," sambungnya.



Kemudian terdengar suara pria kedua mencoba menenangkan tentara tersebut.

"Dengarkan aku dengan baik. Tenanglah," kata pria kedua.



"Jangan suruh aku tenang!! Kau tidak lihat apa yang kulihat! Aku ingin segera keluar dari sini," jawab pria pertama yang terdengar menangis.

Tidak diketahui kapan peristiwa itu terjadi dan bagaimana nasib pria yang diduga tentara Israel itu.

Pada tanggal 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya, menurut pejabat Israel. Sebagai tanggapan, Netanyahu menyatakan perang terhadap kelompok militan Palestina itu, melancarkan serangan udara besar-besaran dan operasi darat di Gaza. Para pejabat Palestina mengatakan jumlah korban tewas di pihak mereka sejauh ini telah melebihi 11.000 orang.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More