Anjing Liar Makan Jasad Warga Gaza di RS Al-Shifa, Menkes: Pasien Diusir dengan Ditodong Senjata
Senin, 13 November 2023 - 17:50 WIB
GAZA - Anjing-anjing liar telah memakan jasad warga Palestina yang menumpuk di halaman Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Kabar miris itu diungkap Menteri Kesehatan (Menkes) Otoritas Palestina Mai Al-Kaila pada Minggu (12/11/2023).
Al-Kaila mengatakan, “Tentara pendudukan Israel tidak mengevakuasi rumah sakit, melainkan membuang orang-orang yang terluka dan sakit ke jalan sampai mati, yang bukan merupakan ‘evakuasi’ melainkan pengusiran di bawah todongan senjata.”
“Ada bencana yang terjadi di rumah sakit (Gaza) di mana para pasien kini meninggal tanpa menerima perawatan, seperti pasien dialisis anak-anak dan orang dewasa yang meninggal di rumah mereka tanpa menerima sesi dialysis,” ungkap dia.
Menurut menkes, sejauh ini sebanyak 12 pasien meninggal di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, karena pemadaman listrik dan pasokan medis. Korban tewas termasuk dua anak yang baru lahir.
“Semua 3.000 pasien onkologi yang dirawat di Rumah Sakit Al-Rantisi dan Al-Turki kini dibiarkan meninggal, setelah penjajah (Israel) mengusir mereka dari rumah sakit,” ungkap pernyataan menkes Palestina.
Dia mencatat, “Semua wanita hamil dan wanita Ibu hamil dengan kehamilan berisiko tinggi mempunyai risiko yang lebih tinggi, karena mereka tidak dapat menemukan siapa pun yang dapat memberikan perawatan dan layanan medis di Gaza. Setiap wanita yang akan melahirkan tidak akan menemukan siapa pun yang memberikan layanan medis apa pun kepadanya.”
“Orang yang sakit dan terluka tidak dapat mencapai Kompleks Medis Al-Shifa, dan banyak di antara mereka yang kehilangan nyawa… Sementara itu, staf medis di dalam Rumah Sakit Al-Shifa tidak dapat berpindah antar departemen dan gedung di kompleks medis tersebut, ketika pesawat tak berawak Israel menembaki semua orang yang bergerak di dalam kompleks,” ungkap pernyataan menkes Palestina.
“Bahaya lain yang mengancam kehidupan pasien dan timbulnya bencana kesehatan adalah ketidakmampuan tim medis menguburkan 100 orang syuhada yang jenazahnya mulai membusuk di halaman rumah sakit, dan anjing liar memakan beberapa dari mereka, menurut kesaksian staf medis yang hadir di sana, selain limbah medis yang terkumpul di dalam departemen,” papar dia.
“Pasien kembali terluka saat menerima perawatan di Al-Shifa akibat pemboman kompleks medis oleh pendudukan (Israel), yang berdampak pada sumur air, stasiun oksigen, gerbang kompleks dan fasilitas lainnya, sementara stok darah (yang disumbangkan) di dalam departemen-departemen tersebut rusak karena pemadaman listrik, dan tim medis tidak dapat lagi memberikan unit darah kepada orang sakit dan terluka yang mengalami pendarahan,” ungkap dia.
Menkes Palestina menekankan, “Tim medis yang terluka, sakit, tidak dapat menemukan apa pun untuk dimakan dan pasokan air telah terputus dari kompleks tersebut.”
Dia menegaskan, “Solusinya sekarang adalah memasok listrik, pasokan medis, obat-obatan dan bahan bakar ke kompleks medis, atau mengevakuasi pasien dengan aman untuk perawatan di Republik Arab Mesir, karena rumah sakit di Jalur Gaza tidak lagi dapat menerima lebih banyak pasokan pasien terluka."
Al-Kaila mengatakan, “Tentara pendudukan Israel tidak mengevakuasi rumah sakit, melainkan membuang orang-orang yang terluka dan sakit ke jalan sampai mati, yang bukan merupakan ‘evakuasi’ melainkan pengusiran di bawah todongan senjata.”
“Ada bencana yang terjadi di rumah sakit (Gaza) di mana para pasien kini meninggal tanpa menerima perawatan, seperti pasien dialisis anak-anak dan orang dewasa yang meninggal di rumah mereka tanpa menerima sesi dialysis,” ungkap dia.
Menurut menkes, sejauh ini sebanyak 12 pasien meninggal di dalam Kompleks Medis Al-Shifa, karena pemadaman listrik dan pasokan medis. Korban tewas termasuk dua anak yang baru lahir.
“Semua 3.000 pasien onkologi yang dirawat di Rumah Sakit Al-Rantisi dan Al-Turki kini dibiarkan meninggal, setelah penjajah (Israel) mengusir mereka dari rumah sakit,” ungkap pernyataan menkes Palestina.
Dia mencatat, “Semua wanita hamil dan wanita Ibu hamil dengan kehamilan berisiko tinggi mempunyai risiko yang lebih tinggi, karena mereka tidak dapat menemukan siapa pun yang dapat memberikan perawatan dan layanan medis di Gaza. Setiap wanita yang akan melahirkan tidak akan menemukan siapa pun yang memberikan layanan medis apa pun kepadanya.”
“Orang yang sakit dan terluka tidak dapat mencapai Kompleks Medis Al-Shifa, dan banyak di antara mereka yang kehilangan nyawa… Sementara itu, staf medis di dalam Rumah Sakit Al-Shifa tidak dapat berpindah antar departemen dan gedung di kompleks medis tersebut, ketika pesawat tak berawak Israel menembaki semua orang yang bergerak di dalam kompleks,” ungkap pernyataan menkes Palestina.
“Bahaya lain yang mengancam kehidupan pasien dan timbulnya bencana kesehatan adalah ketidakmampuan tim medis menguburkan 100 orang syuhada yang jenazahnya mulai membusuk di halaman rumah sakit, dan anjing liar memakan beberapa dari mereka, menurut kesaksian staf medis yang hadir di sana, selain limbah medis yang terkumpul di dalam departemen,” papar dia.
“Pasien kembali terluka saat menerima perawatan di Al-Shifa akibat pemboman kompleks medis oleh pendudukan (Israel), yang berdampak pada sumur air, stasiun oksigen, gerbang kompleks dan fasilitas lainnya, sementara stok darah (yang disumbangkan) di dalam departemen-departemen tersebut rusak karena pemadaman listrik, dan tim medis tidak dapat lagi memberikan unit darah kepada orang sakit dan terluka yang mengalami pendarahan,” ungkap dia.
Menkes Palestina menekankan, “Tim medis yang terluka, sakit, tidak dapat menemukan apa pun untuk dimakan dan pasokan air telah terputus dari kompleks tersebut.”
Dia menegaskan, “Solusinya sekarang adalah memasok listrik, pasokan medis, obat-obatan dan bahan bakar ke kompleks medis, atau mengevakuasi pasien dengan aman untuk perawatan di Republik Arab Mesir, karena rumah sakit di Jalur Gaza tidak lagi dapat menerima lebih banyak pasokan pasien terluka."
(sya)
tulis komentar anda