Boikot Produk Barat Melanda Timur Tengah: ‘Apakah Anda Membunuh Warga Palestina Hari Ini?’
Selasa, 07 November 2023 - 07:39 WIB
MANAMA - Di sebuah toko serba ada di Bahrain, Jana Abdullah yang berusia 14 tahun membawa tablet saat dia berbelanja, memeriksa daftar merek Barat yang harus dihindari saat Israel melancarkan perang melawan Hamas di Gaza, Palestina.
Jana dan adik laki-lakinya yang berusia 10 tahun, Ali, biasa makan di McDonald’s hampir setiap hari. Namun mereka termasuk di antara banyak orang di Timur Tengah yang kini memboikot produk-produk yang mereka yakini mendukung Israel.
Dengan penyebaran kampanye di media sosial termasuk TikTok, anak-anak serta orang tua mereka menghindari merek-merek besar seperti Starbucks, KFC, dan Carrefour.
“Kami sudah mulai memboikot semua produk yang mendukung Israel sebagai solidaritas terhadap Palestina,” kata Jana kepada AFP, yang dilansir Selasa (7/11/2023).
“Kami tidak ingin uang kami berkontribusi pada lebih banyak pertempuran,” imbunya, sembari mencari pengganti lokal.
Gerakan boikot produk Barat ini secara bertahap meluas sejak kelompok perlawanan Palestina; Hamas, melancarkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober terhadap Israel. Serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa itu menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik.
Sejak itu, Israel tanpa henti membombardir Gaza dan mengirimkan pasukan darat dalam serangan yang menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas telah menewaskan 10.022 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Di seluruh kawasan, masyarakat Arab yang marah karena serangan Israel telah berbalik melawan merek-merek yang terkait dengan sekutu Israel, terutama Amerika Serikat (AS).
Jana dan adik laki-lakinya yang berusia 10 tahun, Ali, biasa makan di McDonald’s hampir setiap hari. Namun mereka termasuk di antara banyak orang di Timur Tengah yang kini memboikot produk-produk yang mereka yakini mendukung Israel.
Dengan penyebaran kampanye di media sosial termasuk TikTok, anak-anak serta orang tua mereka menghindari merek-merek besar seperti Starbucks, KFC, dan Carrefour.
“Kami sudah mulai memboikot semua produk yang mendukung Israel sebagai solidaritas terhadap Palestina,” kata Jana kepada AFP, yang dilansir Selasa (7/11/2023).
“Kami tidak ingin uang kami berkontribusi pada lebih banyak pertempuran,” imbunya, sembari mencari pengganti lokal.
Gerakan boikot produk Barat ini secara bertahap meluas sejak kelompok perlawanan Palestina; Hamas, melancarkan serangan besar-besaran pada 7 Oktober terhadap Israel. Serangan yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa itu menewaskan lebih dari 1.400 orang dan ratusan lainnya diculik.
Sejak itu, Israel tanpa henti membombardir Gaza dan mengirimkan pasukan darat dalam serangan yang menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas telah menewaskan 10.022 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Di seluruh kawasan, masyarakat Arab yang marah karena serangan Israel telah berbalik melawan merek-merek yang terkait dengan sekutu Israel, terutama Amerika Serikat (AS).
Lihat Juga :
tulis komentar anda