Palestina Rilis Data 7.028 Korban Tewas di Gaza, Israel Tak Percaya

Jum'at, 27 Oktober 2023 - 06:39 WIB
Palestina merilis data 7.028 korban tewas akibat serangan militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Namun, Zionis Israel tak percaya dengan angka tersebut. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Pemerintah Palestina telah merilis data 7.028 korban tewas di Gaza akibat serangan militer Israel yang nyaris tanpa henti sejak 7 Oktober. Namun, pihak Zionis tidak percaya bahwa korban tewas sebanyak itu.

Dalam wawancara dengan Al Arabiya, juru bicara media Arab untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu; Ofir Gendelman, menyarankan media Arab dan Barat untuk tidak mempercayai angka-angka yang dirilis oleh kelompok militan yang mengendalikan daerah kantong Palestina.

“Datanya dari mana? Itu dari Kementerian Kesehatan yang menerima perintah dari Kementerian Informasi Hamas dan juru bicara teroris Hamas,” katanya. “Tidak ada data independen," katanya lagi, yang dilansir Jumat (27/10/2023).





Ketika ditanya apakah menurutnya jumlah korban tewas yang dipublikasikan oleh organisasi internasional atau PBB akurat, dia mengatakan semua itu tunduk pada perintah Hamas.

“Mereka takut pada Hamas. Dalam beberapa kasus, tim tersebut adalah warga Palestina yang tergabung dalam Hamas," ujarnya.

Komentarnya muncul satu hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melontarkan klaim serupa.

Biden mengatakan bahwa dia tidak percaya pada angka yang digunakan warga Palestina untuk menghitung jumlah korban tewas di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Biden ditanya pada konferensi pers Gedung Putih apakah jumlah kematian, yang telah melampaui 7.000 dan mencakup lebih dari 2.700 anak-anak, berarti Israel mengabaikan seruan AS untuk mengurangi kematian warga sipil dalam pengeboman di daerah kantong pesisir Palestina tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More