Putra Pendiri Hamas yang Membelot ke Israel Sebut Ayahnya Ingin Ciptakan Negara Islam Global
Rabu, 25 Oktober 2023 - 10:29 WIB
WASHINGTON - Mosab Hassan Yousef, putra salah satu pendiri Hamas Sheikh Hassan Yousef, yang membelot menjadi mata-mata Israel mengungkap tujuan utama Hamas.
Menurutnya, ayahnya dan para petinggi Hamas ingin memusnahkan orang-orang Yahudi dan menciptakan negara Islam global.
Mosab Hassan Yousef, yang dijuluki sebagai "Pangeran Hijau" atau "Green Prince" telah membelot dan menjadi mata-mata Israel antara 1997 hingga 2007. Informasi intelijen yang dia berikan kepada Israel telah menggagalkan berbabagai serangan Hamas, termasuk serangan bom bunuh diri.
Dia sekarang tinggal di Amerika Serikat (AS) dan sedang mencari suaka di negara tersebut.
Dalam serangkaian wawancara dengan media AS, Yousef memperingatkan bahwa ayahnya dan Hamas tidak akan puas hanya dengan mengambil alih wilayah Palestina saja, dan bahwa mereka sedang berperang dalam perang agama yang tidak ada habisnya bagi mereka.
"Mereka adalah gerakan keagamaan, inilah yang membuat semua orang takut untuk mengatakannya. Jika Hamas adalah sebuah gerakan politik, kita bisa memuaskan ambisi politik mereka," katanya, seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/10/2023).
Menurutnya, Hamas adalah gerakan keagamaan yang tidak percaya pada batas-batas politik—mereka ingin mendirikan negara Islam di atas puing-puing negara Israel.
“Ini bukanlah akhir karena ambisi mereka bersifat global. Mereka pada akhirnya ingin mendirikan negara Islam, negara Islam global,” katanya kepada Jake Tapper dari CNN.
Menurutnya, ayahnya dan para petinggi Hamas ingin memusnahkan orang-orang Yahudi dan menciptakan negara Islam global.
Mosab Hassan Yousef, yang dijuluki sebagai "Pangeran Hijau" atau "Green Prince" telah membelot dan menjadi mata-mata Israel antara 1997 hingga 2007. Informasi intelijen yang dia berikan kepada Israel telah menggagalkan berbabagai serangan Hamas, termasuk serangan bom bunuh diri.
Dia sekarang tinggal di Amerika Serikat (AS) dan sedang mencari suaka di negara tersebut.
Baca Juga
Dalam serangkaian wawancara dengan media AS, Yousef memperingatkan bahwa ayahnya dan Hamas tidak akan puas hanya dengan mengambil alih wilayah Palestina saja, dan bahwa mereka sedang berperang dalam perang agama yang tidak ada habisnya bagi mereka.
"Mereka adalah gerakan keagamaan, inilah yang membuat semua orang takut untuk mengatakannya. Jika Hamas adalah sebuah gerakan politik, kita bisa memuaskan ambisi politik mereka," katanya, seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/10/2023).
Menurutnya, Hamas adalah gerakan keagamaan yang tidak percaya pada batas-batas politik—mereka ingin mendirikan negara Islam di atas puing-puing negara Israel.
“Ini bukanlah akhir karena ambisi mereka bersifat global. Mereka pada akhirnya ingin mendirikan negara Islam, negara Islam global,” katanya kepada Jake Tapper dari CNN.
tulis komentar anda