Swedia Semakin Dekat dengan Keanggotaan NATO
Selasa, 24 Oktober 2023 - 17:32 WIB
STOCKHOLM - Swedia selangkah lebih dekat untuk bergabung dengan NATO setelah presiden Turki , Recep Tayyep Erdogan, mengirimkan protokol aksesi ke parlemen negaranya.
Invasi Rusia ke Ukraina mendorong Swedia dan Finlandia untuk mencari keanggotaan NATO, namun keinginan keduanya dihalangi oleh Turki.
Penandatanganan protokol aksesi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilakukan setelah berbulan-bulan tertunda, namun tidak jelas berapa lama prosesnya akan berlangsung.
Proposal Erdogan harus lolos dari komisi parlemen Turki dan kemudian dibuka untuk pemungutan suara umum di majelis utama di mana presiden Turki dan sekutunya memiliki suara mayoritas yang diperlukan untuk meratifikasi tawaran Swedia.
Finlandia, yang mengajukan keanggotaan pada Mei 2022 bersama Swedia, bergabung dengan NATO pada April 2023.
Erdogan menuduh Swedia terlalu lunak terhadap kelompok militan, terutama Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang militan, dan menyembunyikan orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta Turki pada tahun 2016.
Pejabat Turki juga menuduh pejabat Swedia terlibat dalam demonstrasi Islamofobia, seperti pembakaran al-Quran.
Sejak mengajukan permohonan keanggotaan, Swedia telah memperketat undang-undang anti-terornya dan setuju untuk bekerja lebih erat dengan Turki dalam masalah keamanannya.
Invasi Rusia ke Ukraina mendorong Swedia dan Finlandia untuk mencari keanggotaan NATO, namun keinginan keduanya dihalangi oleh Turki.
Penandatanganan protokol aksesi oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilakukan setelah berbulan-bulan tertunda, namun tidak jelas berapa lama prosesnya akan berlangsung.
Proposal Erdogan harus lolos dari komisi parlemen Turki dan kemudian dibuka untuk pemungutan suara umum di majelis utama di mana presiden Turki dan sekutunya memiliki suara mayoritas yang diperlukan untuk meratifikasi tawaran Swedia.
Finlandia, yang mengajukan keanggotaan pada Mei 2022 bersama Swedia, bergabung dengan NATO pada April 2023.
Erdogan menuduh Swedia terlalu lunak terhadap kelompok militan, terutama Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang militan, dan menyembunyikan orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta Turki pada tahun 2016.
Pejabat Turki juga menuduh pejabat Swedia terlibat dalam demonstrasi Islamofobia, seperti pembakaran al-Quran.
Sejak mengajukan permohonan keanggotaan, Swedia telah memperketat undang-undang anti-terornya dan setuju untuk bekerja lebih erat dengan Turki dalam masalah keamanannya.
tulis komentar anda