Mengapa AS Terlibat Perang Rusia-Ukraina serta Israel-Hamas?
Rabu, 18 Oktober 2023 - 21:05 WIB
WASHINGTON - Mengapa obsesi AS untuk ikut campur dalam urusan negara lain sangat membahayakan perdamaian dunia? Itu termasuk dalam perang Rusia-Ukraina dan Israel -Hamas.
"Intervensi sama Amerikanya dengan pai apel," tulis mendiang ilmuwan politik Amerika Robert Jervis dalam pengantar buku berjudul "The New American Interventionism."
Kata-kata Jervis ditulis 24 tahun yang lalu dan masih berlaku hingga saat ini. Mereka menyentuh inti kebijakan luar negeri AS, yang mencakup campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain dan menumbangkan pemerintahan mereka, dengan tujuan utama mengamankan hegemoni Amerika.
Kebijakan luar negeri yang intervensionis seperti ini telah menimbulkan kesengsaraan dan kengerian di seluruh dunia dan sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas global.
Foto/Reuters
Melansir Xinhua, [ada musim semi tahun 1805, perwira militer AS dan konsul diplomatik William Eaton, bersekutu dengan Hamet Karamanli, saudara laki-laki Yusuf Karamanli yang digulingkan, Pasha dari Tripolitania, atau sekarang Libya, mengerahkan pasukan untuk menyerang Derna. Mereka dengan mudah merebut kota Tripolitan dengan bantuan tiga kapal AS, dan Pasha terpaksa menyerah.
Insiden tersebut, yang berujung pada berakhirnya Perang Barbary Pertama dan kemenangan Amerika Serikat, telah dipandang oleh banyak pakar sebagai upaya pertama AS dalam melakukan kudeta terhadap pemerintah asing melalui intervensionisme militer, sehingga memicu upaya negara tersebut untuk melakukan kudeta. dominasi global.
Sejak saat itu, Amerika Serikat telah melancarkan intrusi militer yang lebih berdarah di luar negeri, sering kali menyerang suatu negara dan melancarkan serangan mematikan hingga sasarannya menjadi kacau dan pemerintahnya digulingkan.
Lihat Juga: AS: Boeing Dapat Dituntut atas Tragedi 737 MAX yang Tewaskan 346 Orang, Termasuk Lion Air di Indonesia
"Intervensi sama Amerikanya dengan pai apel," tulis mendiang ilmuwan politik Amerika Robert Jervis dalam pengantar buku berjudul "The New American Interventionism."
Kata-kata Jervis ditulis 24 tahun yang lalu dan masih berlaku hingga saat ini. Mereka menyentuh inti kebijakan luar negeri AS, yang mencakup campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain dan menumbangkan pemerintahan mereka, dengan tujuan utama mengamankan hegemoni Amerika.
Kebijakan luar negeri yang intervensionis seperti ini telah menimbulkan kesengsaraan dan kengerian di seluruh dunia dan sangat membahayakan perdamaian dan stabilitas global.
Mengapa AS Terlibat Perang Rusia-Ukraina serta Israel-Hamas? Berikut 7 alasannya.
1. Selalu Menimbulkan Jejak Pertumpahan Darah
Foto/Reuters
Melansir Xinhua, [ada musim semi tahun 1805, perwira militer AS dan konsul diplomatik William Eaton, bersekutu dengan Hamet Karamanli, saudara laki-laki Yusuf Karamanli yang digulingkan, Pasha dari Tripolitania, atau sekarang Libya, mengerahkan pasukan untuk menyerang Derna. Mereka dengan mudah merebut kota Tripolitan dengan bantuan tiga kapal AS, dan Pasha terpaksa menyerah.
Insiden tersebut, yang berujung pada berakhirnya Perang Barbary Pertama dan kemenangan Amerika Serikat, telah dipandang oleh banyak pakar sebagai upaya pertama AS dalam melakukan kudeta terhadap pemerintah asing melalui intervensionisme militer, sehingga memicu upaya negara tersebut untuk melakukan kudeta. dominasi global.
Sejak saat itu, Amerika Serikat telah melancarkan intrusi militer yang lebih berdarah di luar negeri, sering kali menyerang suatu negara dan melancarkan serangan mematikan hingga sasarannya menjadi kacau dan pemerintahnya digulingkan.
Lihat Juga: AS: Boeing Dapat Dituntut atas Tragedi 737 MAX yang Tewaskan 346 Orang, Termasuk Lion Air di Indonesia
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda