'Sebagai Yahudi, Saya Tak Terima yang Dilakukan Israel terhadap Gaza, Itu Upaya Genosida'

Selasa, 17 Oktober 2023 - 02:16 WIB
Israel bombardir Khan Younis, Gaza, Senin (16/10/2023). Para tokoh Yahudi internasional mengecam pengeboman Israel terhadap Gaza. Foto/REUTERS/Yasser Qudih
WASHINGTON - Beberapa tokoh Yahudi internasional mengecam pengeboman Israel terhadap Gaza, Palestina, yang nyaris tanpa henti sebagai respons terhadap serangan mengejutkan Hamas 7 Oktober lalu.

Tokoh-tokoh tersebut menyebut respons Israel sudah masuk kategori kejahatan perang dan upaya genosida.

Kecaman itu muncul ketika para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, mendukung “hak untuk membela diri” Israel.



“Sebagai seorang Yahudi, saya tidak menerima bahwa apa yang dilakukan Israel terhadap Gaza termasuk dalam kategori pembelaan diri," tulis penulis Yahudi terkenal yang berbasis di London, Marina Benjamin, di X.



"Tentu saja, Israel mempunyai 'hak untuk membela diri' namun tindakannya, bahasa yang tidak manusiawi dan kekuatan yang tidak proporsional (lihat lelucon Inggris/AS yang mengirimkan senjata) terlihat seperti upaya genosida,” lanjut dia.

Kecaman Marina Benjamin salah satunya merujuk pada Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant yang mengatakan bahwa tindakan militer Israel adalah melawan “manusia binatang” ketika dia memerintahkan “pengepungan total” terhadap Gaza pada 9 Oktober lalu.

Mantan calon presiden AS Bernie Sanders, salah satu politisi Yahudi paling terkenal di dunia, juga mengecam tindakan Israel terhadap Gaza meskipun dia menyatakan kekecewaannya atas serangan kelompok milisi Hamas.

“Bagi banyak orang, bukan rahasia lagi bahwa Gaza telah menjadi penjara terbuka, dengan jutaan orang berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar,” kata Sanders, Senator asal Vermont, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada 11 Oktober.

“Menargetkan warga sipil adalah kejahatan perang, tidak peduli siapa yang melakukannya. Penolakan Israel untuk memberikan makanan, air, dan kebutuhan lainnya ke Gaza merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hanya akan merugikan warga sipil yang tidak bersalah. Amerika Serikat sudah sepatutnya menawarkan solidaritas dan dukungan kepada Israel dalam menanggapi serangan Hamas. Namun kita juga harus bersikeras menahan diri dari serangan pasukan Israel di Gaza dan berupaya mengamankan akses kemanusiaan PBB. Jangan lupa bahwa setengah dari dua juta orang di Gaza adalah anak-anak,” papar Sanders.

Rabbi Yisroel Dovid Weiss dari Neturei Karta International yang berbasis di New York, seorang kritikus terkenal terhadap pemerintah Israel serta gerakan Zionis, mengecam pengeboman terhadap Gaza.

“Membunuh, mencuri, menduduki tanah orang lain atau menindas seluruh masyarakat dilarang sepenuhnya dalam agama Yahudi,” katanya dalam sebuah video yang dibagikan oleh Torah Judaism di akun media sosialnya.

Sejumlah suara umum Yahudi di media sosial juga mengungkapkan kesedihan mereka atas hilangnya nyawa warga sipil di Gaza akibat penggunaan kekuatan “brutal” yang dilakukan pemerintah Israel.

“Saya diam mengenai hal ini karena hati saya terluka, namun sebagai seorang Yahudi, saya merasakan duka yang mendalam bagi warga Palestina, terutama saat ini karena sepupu kami diblokade dan dibombardir secara ilegal di Gaza. Sama seperti banyak Muslim yang mengecam Hamas, banyak orang Yahudi yang mengecam kekerasan dan penindasan Israel,” tulis Livy Levy, psikolog klinis peserta pelatihan di University College London.

Rachael Garrett, Profesor Konservasi dan Pembangunan di Universitas Cambridge, juga menekankan bahwa dunia harus sepakat untuk mengutuk “pembunuhan” yang dilakukan kedua belah pihak.

“Situasi di Gaza dan Israel sungguh tragis. Sebagai seorang Yahudi, timeline saya dipenuhi dengan kalimat 'Saya mendukung Israel', namun yang lebih saya rasakan adalah saya menentang pembunuhan. Saya menentang 1.200 orang Yahudi yang dibunuh oleh Hamas, tetapi juga menentang pembunuhan balasan terhadap 1.000 orang Palestina. Bisakah kita tidak melakukannya? setuju?" tulisnya di X.

Marisa Pyle, seorang pejabat senior di kelompok pendidikan pemilih Fair Fight Action yang berbasis di AS, mengatakan bahwa meskipun dia seorang Yahudi, dia tidak takut terhadap orang-orang Palestina tetapi takut terhadap kematian orang-orang tak berdosa yang digunakan untuk membenarkan genosida.

“Sebagai seorang Yahudi, saya takut. Saya tidak takut dengan tetangga saya yang orang Palestina atau Muslim. Saya takut keyakinan saya dan pembunuhan mengerikan terhadap orang-orang tak berdosa digunakan untuk membenarkan genosida di Gaza. Saya benar-benar takut pada orang-orang yang mendukungnya, yang begitu mudah melupakan rasa kemanusiaan kita bersama,” tulisnya di X, seperti dikutip Live Mint, Senin (16/10/2023).

Diperkirakan 2.300 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga sipil, telah kehilangan nyawa dalam pengeboman yang dilancarkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sejak 7 Oktober, berdasarkan data yang dibagikan oleh otoritas Palestina.

Korban tewas di pihak Israel akibat serangan Hamas dilaporkan mencapai 1.300 orang.

Meski menimbulkan kerusakan besar, pemerintah Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengalah.

“Kami akan memusnahkan Hamas," kata Kementerian Pertahanan Israel, saat mereka bersiap melancarkan invasi darat ke Jalur Gaza yang terkepung.

Pemerintah Israel telah menghentikan pasokan makanan, air dan listrik untuk 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut.
(mas)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More