Kecam Media Mainstream, Dubes Palestina: Tidak Memanusiakan Warga Palestina
Selasa, 10 Oktober 2023 - 20:24 WIB
LONDON - Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot, mengecam pemberitaan media mainstream internasional saat memberitakan konflik di Palestina. Ia menilai media-media mainstream Barat tidak memanusiakan warga Palestina yang juga menjadi korban konflik.
Hal itu diungkapkan Zomlot dalam cuitannya di X, dulunya Twitter. Dalam postingannya ia menyertakan tangkapan layar dari pemberitaan di akun BBC.
"Di sana… tepat di sana: Semua yang perlu Anda ketahui tentang bagaimana media arus utama barat tidak memanusiakan rakyat Palestina. Warga Palestina 'mati'. Warga Israel 'dibunuh',” cuitnya dalam akunnya yang dipantau Sindonews, Selasa (10/10/2023).
Zamlot juga sebelumnya memberikan pernyataan menohok saat diwawancara dengan BBC. Kala itu dia diminta untuk mengutuk serangan Hamas ke Israel.
"Sudah berapa sering anda mengundang pejabat Israel? Ratusan kali? Berapa banyak Israel melakukan kejahatan perang secara langsung di depan kamera Anda? Apakah Anda pernah memintanya untuk mengutuk tindakan mereka sendiri? Anda tidak pernah memintanya," tegas Zomlot.
Dalam cuitannya yang lain, Zomlot juga tampak menunjukkan kegeramannya terhadap sikap standar ganda media-media mainstream Barat atas konflik yang terjadi di Palestina.
Satu cuitan lainnya ia menyangkan pernyataan dari Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly yang mengutuk serangan Hamas dan mendukung Israel untuk membela diri. Menurutnya, pernyataan seperti itu dari pemerintah Inggris dan aktor internasional lainnya hanya akan memperburuk situasi.
"Pernyataan tentang 'hak Israel untuk membela diri' hanya akan ditafsirkan oleh pemerintah Israel yang paling fanatik sebagai lampu hijau untuk melakukan pembantaian lebih lanjut terhadap rakyat Palestina yang diduduki," cuit Zmolot.
"Sudah sekitar 200 warga Palestina terbunuh oleh mesin perang Israel sejak pagi hari dan 1.600 lainnya luka-luka. Sudah saatnya komunitas internasional meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas kejahatan dan pelanggaran sistematis selama beberapa dekade," tukasnya.
Hal itu diungkapkan Zomlot dalam cuitannya di X, dulunya Twitter. Dalam postingannya ia menyertakan tangkapan layar dari pemberitaan di akun BBC.
"Di sana… tepat di sana: Semua yang perlu Anda ketahui tentang bagaimana media arus utama barat tidak memanusiakan rakyat Palestina. Warga Palestina 'mati'. Warga Israel 'dibunuh',” cuitnya dalam akunnya yang dipantau Sindonews, Selasa (10/10/2023).
Zamlot juga sebelumnya memberikan pernyataan menohok saat diwawancara dengan BBC. Kala itu dia diminta untuk mengutuk serangan Hamas ke Israel.
"Sudah berapa sering anda mengundang pejabat Israel? Ratusan kali? Berapa banyak Israel melakukan kejahatan perang secara langsung di depan kamera Anda? Apakah Anda pernah memintanya untuk mengutuk tindakan mereka sendiri? Anda tidak pernah memintanya," tegas Zomlot.
Dalam cuitannya yang lain, Zomlot juga tampak menunjukkan kegeramannya terhadap sikap standar ganda media-media mainstream Barat atas konflik yang terjadi di Palestina.
Satu cuitan lainnya ia menyangkan pernyataan dari Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly yang mengutuk serangan Hamas dan mendukung Israel untuk membela diri. Menurutnya, pernyataan seperti itu dari pemerintah Inggris dan aktor internasional lainnya hanya akan memperburuk situasi.
"Pernyataan tentang 'hak Israel untuk membela diri' hanya akan ditafsirkan oleh pemerintah Israel yang paling fanatik sebagai lampu hijau untuk melakukan pembantaian lebih lanjut terhadap rakyat Palestina yang diduduki," cuit Zmolot.
"Sudah sekitar 200 warga Palestina terbunuh oleh mesin perang Israel sejak pagi hari dan 1.600 lainnya luka-luka. Sudah saatnya komunitas internasional meminta pertanggungjawaban pendudukan Israel atas kejahatan dan pelanggaran sistematis selama beberapa dekade," tukasnya.
(ian)
tulis komentar anda