Dijanjikan Kerja di Rusia dengan Gaji Rp32 Juta, Remaja Kuba Dikirim ke Garda Depan Perang Ukraina
Selasa, 19 September 2023 - 19:11 WIB
MOSKOW - Seorang remaja Kuba tanpa sadar mendapati dirinya berada di garis depan perang di Ukraina. Padahal, dia awalnya menerima tawaran pekerjaan yang ia terima melalui WhatsApp untuk melakukan "pekerjaan konstruksi" untuk militer Rusia.
Alex Vegas Díaz, 19, dan seorang temannya dibawa ke pangkalan militer, dilengkapi dengan senjata, dan kemudian dikirim untuk berperang. Demikian dilaporkan majalah TIME.
Dalam salah satu video bertanggal 31 Agustus 2023 yang menjadi viral, Vegas Díaz terlihat di rumah sakit Rusia dalam masa pemulihan dari penyakit yang tidak dijelaskan. Menurut TIME, dia mengatakan dia akan dikirim kembali ke garis depan setelah pulih.
Dari tempat tidurnya di rumah sakit, ia memohon untuk keluar kondisi tersebut. Vegas Diaz menambahkan: “Apa yang terjadi di Ukraina sungguh buruk—melihat orang-orang dengan kepala terbuka di hadapan Anda, melihat bagaimana orang-orang dibunuh, merasakan bom-bom yang jatuh berikutnya kepadamu."
Melansir TIME, Vegas Díaz mengatakan dalam sebuah video: "Ada warga Kuba yang tewas, ada warga Kuba yang hilang, dan ini tidak akan berakhir sampai perang selesai."
Dia menambahkan: "Kami tahu Kuba sadar dan saran kami kepada rakyat Kuba adalah jangan datang ke sini. Ini adalah hal yang paling gila. Gila. Jangan lakukan itu."
TIME melaporkan bahwa Vegas Díaz menjadi bagian dari operasi besar yang secara terbuka merekrut ratusan warga Kuba untuk bergabung dengan tentara Rusia untuk berperang di Ukraina.
Upaya perekrutan tersebut melibatkan iklan kontrak kerja dengan Kementerian Pertahanan di Rusia yang mulai muncul di grup Facebook Kuba pada bulan Juni.
Alex Vegas Díaz, 19, dan seorang temannya dibawa ke pangkalan militer, dilengkapi dengan senjata, dan kemudian dikirim untuk berperang. Demikian dilaporkan majalah TIME.
Dalam salah satu video bertanggal 31 Agustus 2023 yang menjadi viral, Vegas Díaz terlihat di rumah sakit Rusia dalam masa pemulihan dari penyakit yang tidak dijelaskan. Menurut TIME, dia mengatakan dia akan dikirim kembali ke garis depan setelah pulih.
Dari tempat tidurnya di rumah sakit, ia memohon untuk keluar kondisi tersebut. Vegas Diaz menambahkan: “Apa yang terjadi di Ukraina sungguh buruk—melihat orang-orang dengan kepala terbuka di hadapan Anda, melihat bagaimana orang-orang dibunuh, merasakan bom-bom yang jatuh berikutnya kepadamu."
Melansir TIME, Vegas Díaz mengatakan dalam sebuah video: "Ada warga Kuba yang tewas, ada warga Kuba yang hilang, dan ini tidak akan berakhir sampai perang selesai."
Dia menambahkan: "Kami tahu Kuba sadar dan saran kami kepada rakyat Kuba adalah jangan datang ke sini. Ini adalah hal yang paling gila. Gila. Jangan lakukan itu."
TIME melaporkan bahwa Vegas Díaz menjadi bagian dari operasi besar yang secara terbuka merekrut ratusan warga Kuba untuk bergabung dengan tentara Rusia untuk berperang di Ukraina.
Upaya perekrutan tersebut melibatkan iklan kontrak kerja dengan Kementerian Pertahanan di Rusia yang mulai muncul di grup Facebook Kuba pada bulan Juni.
tulis komentar anda