Data Rusia: Air Limbah Nuklir Fukushima Belum Buat Ikan Tercemar Radioaktif
Jum'at, 01 September 2023 - 17:52 WIB
Meskipun ada klaim cairan tersebut benar-benar aman, tindakan Tokyo memicu reaksi keras dari negara tetangganya, China, Korea Selatan, dan Korea Utara.
Beijing menyebutnya “sangat egois dan tidak bertanggung jawab” dan memberlakukan larangan menyeluruh terhadap produk makanan laut Jepang.
Dalam upaya meredakan kekhawatiran di dalam dan luar negeri, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan tiga menteri kabinetnya duduk untuk makan pada Rabu, berbagi sashimi yang terbuat dari gurita, dan ikan bass yang ditangkap di lepas pantai Fukushima.
Kishida menyebut makanan tersebut “sangat enak” dan mendorong orang-orang menikmati makanan laut yang “aman dan lezat” dan dengan demikian mendukung prefektur Fukushima.
Aksi serupa juga dilakukan Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, yang mengunjungi kota Fukushima pada Kamis dan makan siang seafood bersama wali kotanya.
Emanuel mengklaim, “Paksaan ekonomi terhadap Jepang, pelecehan dan disinformasi baik di Jepang maupun di sekitarnya berasal dari buku pedoman China.”
Dia berjanji Washington akan mendukung Tokyo jika Jepang memenuhi janjinya dan mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas larangan makanan laut yang dilakukan Beijing.
“AS akan melakukan hal tersebut bukan hanya karena mereka (Jepang) adalah sekutunya, namun karena ada legitimasi terhadap kasus tersebut,” ujar duta besar tersebut.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Beijing menyebutnya “sangat egois dan tidak bertanggung jawab” dan memberlakukan larangan menyeluruh terhadap produk makanan laut Jepang.
Dalam upaya meredakan kekhawatiran di dalam dan luar negeri, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan tiga menteri kabinetnya duduk untuk makan pada Rabu, berbagi sashimi yang terbuat dari gurita, dan ikan bass yang ditangkap di lepas pantai Fukushima.
Kishida menyebut makanan tersebut “sangat enak” dan mendorong orang-orang menikmati makanan laut yang “aman dan lezat” dan dengan demikian mendukung prefektur Fukushima.
Aksi serupa juga dilakukan Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Emanuel, yang mengunjungi kota Fukushima pada Kamis dan makan siang seafood bersama wali kotanya.
Emanuel mengklaim, “Paksaan ekonomi terhadap Jepang, pelecehan dan disinformasi baik di Jepang maupun di sekitarnya berasal dari buku pedoman China.”
Dia berjanji Washington akan mendukung Tokyo jika Jepang memenuhi janjinya dan mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas larangan makanan laut yang dilakukan Beijing.
“AS akan melakukan hal tersebut bukan hanya karena mereka (Jepang) adalah sekutunya, namun karena ada legitimasi terhadap kasus tersebut,” ujar duta besar tersebut.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
(sya)
tulis komentar anda