Meski Teman Rusia, China Pilih Gabung Perundingan Damai Ukraina di Arab Saudi
Minggu, 06 Agustus 2023 - 00:01 WIB
Tetapi mereka setidaknya ingin mendapatkan dukungan yang jelas untuk prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB, dokumen pendirian Perserikatan Bangsa-Bangsa, seperti integritas teritorial.
AS dan sekutunya juga berhati-hati dalam merangkul inisiatif perdamaian yang dipimpin Beijing, dan para analis meragukan China akan mengambil peran utama dalam konferensi tersebut.
“Saya tidak melihat China mendorong satu agenda,” papar Jon Alterman, kepala program Timur Tengah di Pusat Kajian Strategis dan Internasional.
Partisipasi Beijing kemungkinan besar dimotivasi oleh prestise dan kesempatan merayu negara-negara Timur Tengah dan Global Selatan.
Dalam upaya memenangkan negara-negara Global Selatan, para pejabat Barat mengatakan mereka akan menekankan harga pangan telah melonjak sejak Rusia keluar dari kesepakatan mengizinkan pengiriman biji-bijian Ukraina yang aman melalui Laut Hitam dan melakukan serangkaian serangan udara di pelabuhan-pelabuhan Ukraina.
“Kami pasti akan menyampaikan hal ini dengan keras dan jelas,” ujar pejabat senior UE lainnya.
Saat para pejabat bersiap untuk pembicaraan, Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap sasaran angkatan laut Rusia di Laut Hitam, merusak kapal pendarat Olenegrorsky Gornyak di pangkalan angkatan laut Novorossiysk di Rusia selatan.
“Tujuannya adalah menunjukkan Ukraina dapat menyerang kapal perang Rusia mana pun di zona itu,” tegas seorang sumber keamanan Ukraina.
“Kapal Rusia lainnya berada di ambang kejatuhannya,” ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina, menerbitkan rekaman video dari daftar kapal militer yang berat.
Ajudan Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak berkata, “Kehadiran armada Rusia di Laut Hitam... akan diakhiri. Ukraina akan memastikan kebebasan dan keamanan di Laut Hitam untuk perdagangan dunia.”
AS dan sekutunya juga berhati-hati dalam merangkul inisiatif perdamaian yang dipimpin Beijing, dan para analis meragukan China akan mengambil peran utama dalam konferensi tersebut.
“Saya tidak melihat China mendorong satu agenda,” papar Jon Alterman, kepala program Timur Tengah di Pusat Kajian Strategis dan Internasional.
Partisipasi Beijing kemungkinan besar dimotivasi oleh prestise dan kesempatan merayu negara-negara Timur Tengah dan Global Selatan.
Dalam upaya memenangkan negara-negara Global Selatan, para pejabat Barat mengatakan mereka akan menekankan harga pangan telah melonjak sejak Rusia keluar dari kesepakatan mengizinkan pengiriman biji-bijian Ukraina yang aman melalui Laut Hitam dan melakukan serangkaian serangan udara di pelabuhan-pelabuhan Ukraina.
“Kami pasti akan menyampaikan hal ini dengan keras dan jelas,” ujar pejabat senior UE lainnya.
Saat para pejabat bersiap untuk pembicaraan, Ukraina melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap sasaran angkatan laut Rusia di Laut Hitam, merusak kapal pendarat Olenegrorsky Gornyak di pangkalan angkatan laut Novorossiysk di Rusia selatan.
“Tujuannya adalah menunjukkan Ukraina dapat menyerang kapal perang Rusia mana pun di zona itu,” tegas seorang sumber keamanan Ukraina.
“Kapal Rusia lainnya berada di ambang kejatuhannya,” ujar Kementerian Luar Negeri Ukraina, menerbitkan rekaman video dari daftar kapal militer yang berat.
Ajudan Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak berkata, “Kehadiran armada Rusia di Laut Hitam... akan diakhiri. Ukraina akan memastikan kebebasan dan keamanan di Laut Hitam untuk perdagangan dunia.”
Lihat Juga :
tulis komentar anda