Misteri Xi Jinping Pecat 2 Jenderal Komandan Pasukan Nuklir China
Kamis, 03 Agustus 2023 - 08:41 WIB
BEIJING - Bertahun-tahun sejak Presiden China Xi Jinping mengubah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), salah satu kreasi puncaknya adalah Pasukan Roket, penjaga persenjataan nuklir Beijing yang terus berkembang.
Pasukan tersebut, dengan rangkaian rudal dan silo peluncurannya, mewujudkan ambisi Xi untuk mengangkat negaranya sebagai kekuatan besar yang dihormati dan ditakuti, siap untuk melawan supremasi Amerika Serikat (AS) di wilayah Indo-Pasifik.
Tapi pekan ini, Xi tiba-tiba memecat dua jenderal komandan tertinggi Pasukan Roket dan menggantinya dengan orang luar yang tidak berpengalaman dalam kekuatan nuklir.
Ini adalah pergolakan tingkat tertinggi di militer China dalam lebih dari lima tahun.
Langkah ini dilakukan karena China juga menghadapi pertanyaan tentang nasib mantan menteri luar negerinya, Qin Gang, yang menghilang dari pandangan publik pada akhir Juni sebelum akhirnya diganti tanpa penjelasan.
Perombakan komandan Pasukan Roket menunjukkan bahwa perluasan kekuatan disertai dengan masalah serius di jajaran teratasnya.
Beberapa pakar mengatakan kecurigaan korupsi atau ketidaksetiaan kepada Xi dapat memperlambat atau mempersulit peningkatan rudal konvensional dan nuklir China.
“Saya membayangkan ini dapat mengganggu modernisasi,” kata David C. Logan, asisten profesor di Fletcher School of Tufts University yang mempelajari Pasukan Roket dan modernisasi senjata nuklir China, seperti dikutip New York Times, Kamis (3/8/2023).
Pasukan tersebut, dengan rangkaian rudal dan silo peluncurannya, mewujudkan ambisi Xi untuk mengangkat negaranya sebagai kekuatan besar yang dihormati dan ditakuti, siap untuk melawan supremasi Amerika Serikat (AS) di wilayah Indo-Pasifik.
Tapi pekan ini, Xi tiba-tiba memecat dua jenderal komandan tertinggi Pasukan Roket dan menggantinya dengan orang luar yang tidak berpengalaman dalam kekuatan nuklir.
Ini adalah pergolakan tingkat tertinggi di militer China dalam lebih dari lima tahun.
Langkah ini dilakukan karena China juga menghadapi pertanyaan tentang nasib mantan menteri luar negerinya, Qin Gang, yang menghilang dari pandangan publik pada akhir Juni sebelum akhirnya diganti tanpa penjelasan.
Perombakan komandan Pasukan Roket menunjukkan bahwa perluasan kekuatan disertai dengan masalah serius di jajaran teratasnya.
Beberapa pakar mengatakan kecurigaan korupsi atau ketidaksetiaan kepada Xi dapat memperlambat atau mempersulit peningkatan rudal konvensional dan nuklir China.
“Saya membayangkan ini dapat mengganggu modernisasi,” kata David C. Logan, asisten profesor di Fletcher School of Tufts University yang mempelajari Pasukan Roket dan modernisasi senjata nuklir China, seperti dikutip New York Times, Kamis (3/8/2023).
tulis komentar anda