Bentrokan Pecah di Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon, Korban Tewas 9 Orang
Selasa, 01 Agustus 2023 - 03:01 WIB
BEIRUT - Korban tewas akibat bentrokan antara dua kelompok di kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon bertambah menjadi sembilan orang pada Senin (31/7/2023).
Anadolu Agency melaporkan hal itu. Yang terbesar dari 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon, kamp Ain Al-Helweh yang terletak di dekat kota Sidon.
“Kamp itu telah menyaksikan bentrokan sejak Sabtu, dengan enam kematian tercatat pada Minggu,” ungkap laporan Kantor Berita Nasional (NAA) yang dikelola pemerintah.
Bentrokan antara beberapa kelompok Islam dan pasukan keamanan yang berafiliasi dengan gerakan Fatah Palestina terus berlanjut, menurut NAA.
"Jumlah korban di dalam kamp Ain Al-Helweh mencapai 49 orang, termasuk sembilan orang tewas dan 40 luka-luka, akibat bentrokan yang berlangsung sejak Sabtu," ujar Ghassan Sais, kepala Asosiasi Medis Islam di Sidon pada Senin.
Seorang koresponden Anadolu mengatakan tentara Lebanon menutup semua jalan yang berdekatan dengan kamp tersebut.
Bentrokan memasuki hari ketiga, menyebabkan pengungsian massal dan mengganggu institusi, sekolah dan universitas di Sidon.
“Seorang anggota gerakan Fatah, Abu Sheref El-Armoushi, dan empat pengawalnya tewas,” papar laporan media lokal pada Minggu.
Didirikan pada tahun 1948, Ain Al-Helweh adalah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon dengan 50.000 orang terdaftar, menurut angka yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara statistik tidak resmi menyebutkan populasi kamp tersebut mencapai 70.000 orang.
Jumlah total pengungsi Palestina di Lebanon diperkirakan sekitar 200.000 orang, tersebar di antara 12 kamp, yang sebagian besar berada di bawah kendali faksi-faksi Palestina.
Anadolu Agency melaporkan hal itu. Yang terbesar dari 12 kamp pengungsi Palestina di Lebanon, kamp Ain Al-Helweh yang terletak di dekat kota Sidon.
“Kamp itu telah menyaksikan bentrokan sejak Sabtu, dengan enam kematian tercatat pada Minggu,” ungkap laporan Kantor Berita Nasional (NAA) yang dikelola pemerintah.
Bentrokan antara beberapa kelompok Islam dan pasukan keamanan yang berafiliasi dengan gerakan Fatah Palestina terus berlanjut, menurut NAA.
"Jumlah korban di dalam kamp Ain Al-Helweh mencapai 49 orang, termasuk sembilan orang tewas dan 40 luka-luka, akibat bentrokan yang berlangsung sejak Sabtu," ujar Ghassan Sais, kepala Asosiasi Medis Islam di Sidon pada Senin.
Seorang koresponden Anadolu mengatakan tentara Lebanon menutup semua jalan yang berdekatan dengan kamp tersebut.
Bentrokan memasuki hari ketiga, menyebabkan pengungsian massal dan mengganggu institusi, sekolah dan universitas di Sidon.
“Seorang anggota gerakan Fatah, Abu Sheref El-Armoushi, dan empat pengawalnya tewas,” papar laporan media lokal pada Minggu.
Didirikan pada tahun 1948, Ain Al-Helweh adalah kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon dengan 50.000 orang terdaftar, menurut angka yang dirilis Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara statistik tidak resmi menyebutkan populasi kamp tersebut mencapai 70.000 orang.
Jumlah total pengungsi Palestina di Lebanon diperkirakan sekitar 200.000 orang, tersebar di antara 12 kamp, yang sebagian besar berada di bawah kendali faksi-faksi Palestina.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda