Kim Jong-un: Berkat Senjata Nuklir, Korut Tak Akan Diperangi Musuh
Selasa, 28 Juli 2020 - 10:15 WIB
PYONGYANG - Kim Jong-un , pemimpin Korea Utara (Korut), membanggakan senjata nuklirnya . Menurutnya, berkat senjata yang jadi perlindungan diri itu, Korea Utara tidak akan diperangi lagi oleh militer musuh.
Pemimpin muda ini mengatakan senjata nuklir menjamin keselamatan dan masa depan negaranya meskipun tetap ada ada tekanan dan ancaman militer asing.
Kim membuat pernyataan tersebut ketika dia memperingati 67 tahun Perang Korea 1950-1953 yang jatuh pada 27 Juli. Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan Kim memperingati akhir perang Korea dengan resepsi untuk para veteran. (Baca: Office 39, Markas Gelap Korut yang Jadi 'Mesin Uang' Kim Jong-un )
Dalam pidatonya, Kim Jong-un mengatakan negaranya mengembangkan senjata nuklir untuk memenangkan "kekuatan absolut" untuk mencegah konflik bersenjata lainnya. Dia menekankan program senjata nuklirnya bersifat defensif.
"Sekarang kami mampu mempertahankan diri dalam menghadapi segala bentuk tekanan intensitas tinggi dan ancaman militer dari pasukan imperialis dan musuh," katanya.
"Berkat penangkal nuklir pertahanan diri yang andal dan efektif, tidak akan ada lagi perang, dan keselamatan dan masa depan negara kita akan dijamin selamanya," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (28/7/2020). (Baca juga: Korut Ancam Gunakan Senjata Nuklir untuk Melawan AS )
Pidato itu disampaikan di tengah pembicaraan buntu dengan Amerika Serikat (AS) yang bertujuan membongkar program senjata nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan bantuan pencabutan sanksi dari Washington.
Kim dan Presiden AS Donald Trump bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Singapura. Pertemuan itu telah meningkatkan harapan untuk mengakhiri negosiasi atas ancaman nuklir Korea Utara . Namun pertemuan puncak atau KTT kedua mereka pada 2019 di Vietnam, dan pertemuan tingkat kerja berikutnya berantakan.
Pemimpin muda ini mengatakan senjata nuklir menjamin keselamatan dan masa depan negaranya meskipun tetap ada ada tekanan dan ancaman militer asing.
Kim membuat pernyataan tersebut ketika dia memperingati 67 tahun Perang Korea 1950-1953 yang jatuh pada 27 Juli. Kantor berita Korut, KCNA, melaporkan Kim memperingati akhir perang Korea dengan resepsi untuk para veteran. (Baca: Office 39, Markas Gelap Korut yang Jadi 'Mesin Uang' Kim Jong-un )
Dalam pidatonya, Kim Jong-un mengatakan negaranya mengembangkan senjata nuklir untuk memenangkan "kekuatan absolut" untuk mencegah konflik bersenjata lainnya. Dia menekankan program senjata nuklirnya bersifat defensif.
"Sekarang kami mampu mempertahankan diri dalam menghadapi segala bentuk tekanan intensitas tinggi dan ancaman militer dari pasukan imperialis dan musuh," katanya.
"Berkat penangkal nuklir pertahanan diri yang andal dan efektif, tidak akan ada lagi perang, dan keselamatan dan masa depan negara kita akan dijamin selamanya," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (28/7/2020). (Baca juga: Korut Ancam Gunakan Senjata Nuklir untuk Melawan AS )
Pidato itu disampaikan di tengah pembicaraan buntu dengan Amerika Serikat (AS) yang bertujuan membongkar program senjata nuklir dan rudal Pyongyang dengan imbalan bantuan pencabutan sanksi dari Washington.
Kim dan Presiden AS Donald Trump bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Singapura. Pertemuan itu telah meningkatkan harapan untuk mengakhiri negosiasi atas ancaman nuklir Korea Utara . Namun pertemuan puncak atau KTT kedua mereka pada 2019 di Vietnam, dan pertemuan tingkat kerja berikutnya berantakan.
(min)
tulis komentar anda