5 Alasan Mengapa Banyak Remaja Palestina di Jenin Ingin Menjadi Syuhada
Sabtu, 15 Juli 2023 - 22:49 WIB
JENIN - Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel , para remaja itu tak segan-segan ketika ditanya apa cita-cita mereka ketika besar nanti. “Para syuhada,” kata mereka serempak, mengacu pada istilah yang digunakan oleh orang Palestina untuk menggambarkan siapa saja yang dibunuh oleh orang Israel.
Tetapi ketika ditanya apa yang mereka inginkan jika mereka tidak hidup di bawah pendudukan Israel, keheningan menyelimuti ruang tamu kecil sebuah apartemen di kamp pengungsi Jenin di mana ketujuh sahabat, berusia 14 hingga 18 tahun, berkumpul. Mereka tidak punya jawaban.
Foto/Al Jazeera
Sebaliknya, mereka mulai menceritakan bagaimana mereka telah membantu para pejuang Palestina menanggapi serangan besar-besaran Israel minggu lalu di mana sekitar 1.000 tentara dengan kendaraan lapis baja dan didukung oleh drone dan rudal menyerbu kamp tersebut.
Beberapa mengatakan mereka telah memata-matai posisi Israel dan membawa pesan. Yang lainnya membuat bom molotov. Mereka semua mengatakan mereka memainkan peran mereka.
“Kami tidak takut. Kami sudah terbiasa dengan ini,” kata Araf, 17 tahun, dilansir Al Jazeera.
Tetapi ketika ditanya apa yang mereka inginkan jika mereka tidak hidup di bawah pendudukan Israel, keheningan menyelimuti ruang tamu kecil sebuah apartemen di kamp pengungsi Jenin di mana ketujuh sahabat, berusia 14 hingga 18 tahun, berkumpul. Mereka tidak punya jawaban.
Berikut adalah 5 alasan kenapa banyak remaja Palestina di Jenin ingin menjadi syuhada.
1. Berawal Membantu Para Pejuang Palestina
Foto/Al Jazeera
Sebaliknya, mereka mulai menceritakan bagaimana mereka telah membantu para pejuang Palestina menanggapi serangan besar-besaran Israel minggu lalu di mana sekitar 1.000 tentara dengan kendaraan lapis baja dan didukung oleh drone dan rudal menyerbu kamp tersebut.
Beberapa mengatakan mereka telah memata-matai posisi Israel dan membawa pesan. Yang lainnya membuat bom molotov. Mereka semua mengatakan mereka memainkan peran mereka.
“Kami tidak takut. Kami sudah terbiasa dengan ini,” kata Araf, 17 tahun, dilansir Al Jazeera.
Baca Juga
2. Tidak Ada Masa Depan Cerah
tulis komentar anda