Buntut Kudeta Wagner, Kesepakatan Putin dan Prigozhin Diduga Berubah
Senin, 10 Juli 2023 - 08:40 WIB
MOSKOW - Kesepakatan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepala tentara bayaran Wagner Group Yevgeny Prigozhin setelah kudeta singkat bulan lalu diduga sudah berubah. Sebab, bos Wagner itu dilaporkan masih menjadi orang bebas di Rusia.
Pada 23 dan 24 Juni, pemberontakan bersenjata Wagner Group yang berumur pendek dan pawai menuju Moskow tiba-tiba berakhir setelah diumumkan bahwa Belarusia telah menengahi kesepakatan antara Kremlin dan Prigozhin.
Di bawah ketentuan kesepakatan, Prigozhin akan diasingkan di Belarusia, dan Putin berjanji dalam pidato yang dipublikasikan bahwa para tentara bayaran Wagner dapat terus melayani Rusia dengan membuat kontrak dengan Kementerian Pertahanan.
"Siapa pun yang mau, bisa pergi ke Belarusia," kata Putin saat itu. "Janji yang saya buat akan terpenuhi."
Namun Presiden Belarusia yang juga sekutu lama Putin, Alexander Lukashenko, baru-baru ini mengatakan Prigozhin tidak berada di Belarusia, tetapi di kota terbesar kedua Rusia, St Petersburg.
Dia juga mengisyaratkan bahwa pasukan Wagner tetap berada di pangkalan mereka yang sudah mapan daripada melakukan perjalanan ke Belarusia. Apakah mereka pangkalan di Rusia, Ukraina atau keduanya belum terungkap.
"Pengungkapan Lukashenko itu bertentangan dengan pemahaman publik bahwa pasukan Wagner seharusnya sudah menandatangani kontrak dengan Departemen Pertahanan Rusia, pulang ke masa pensiun, atau pindah ke Belarusia," kata lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (10/7/2023).
Menurut ISW, sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat di Telegram dengan seorang komandan Wagner menunjukkan bahwa anggota Wagner masih dapat bergerak bebas di dalam Rusia dan bergaul satu sama lain.
Pada 23 dan 24 Juni, pemberontakan bersenjata Wagner Group yang berumur pendek dan pawai menuju Moskow tiba-tiba berakhir setelah diumumkan bahwa Belarusia telah menengahi kesepakatan antara Kremlin dan Prigozhin.
Di bawah ketentuan kesepakatan, Prigozhin akan diasingkan di Belarusia, dan Putin berjanji dalam pidato yang dipublikasikan bahwa para tentara bayaran Wagner dapat terus melayani Rusia dengan membuat kontrak dengan Kementerian Pertahanan.
"Siapa pun yang mau, bisa pergi ke Belarusia," kata Putin saat itu. "Janji yang saya buat akan terpenuhi."
Namun Presiden Belarusia yang juga sekutu lama Putin, Alexander Lukashenko, baru-baru ini mengatakan Prigozhin tidak berada di Belarusia, tetapi di kota terbesar kedua Rusia, St Petersburg.
Dia juga mengisyaratkan bahwa pasukan Wagner tetap berada di pangkalan mereka yang sudah mapan daripada melakukan perjalanan ke Belarusia. Apakah mereka pangkalan di Rusia, Ukraina atau keduanya belum terungkap.
"Pengungkapan Lukashenko itu bertentangan dengan pemahaman publik bahwa pasukan Wagner seharusnya sudah menandatangani kontrak dengan Departemen Pertahanan Rusia, pulang ke masa pensiun, atau pindah ke Belarusia," kata lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington, seperti dikutip dari Newsweek, Senin (10/7/2023).
Menurut ISW, sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat di Telegram dengan seorang komandan Wagner menunjukkan bahwa anggota Wagner masih dapat bergerak bebas di dalam Rusia dan bergaul satu sama lain.
tulis komentar anda