Negara NATO: Memasok Bom Cluster ke Ukraina Salah!

Minggu, 09 Juli 2023 - 11:40 WIB
Spanyol menentang pengiriman bom cluster ke Ukraina oleh AS. Foto/Ilustrasi
MADRID - Munisi tandan atau bom cluster tidak boleh digunakan oleh Ukraina dalam keadaan apa pun. Hal itu ditegaskan Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengirim persenjataan kontroversial itu ke Ukraina, di tengah kekurangan peluru konvensional.

"Spanyol, berdasarkan komitmen tegasnya dengan Ukraina, juga memiliki komitmen tegas bahwa senjata dan bom tertentu tidak dapat dikirim dalam keadaan apa pun," kata Robles kepada wartawan setelah rapat umum di Madrid.

"Spanyol mengatakan tidak untuk bom cluster dan ya untuk pertahanan sah Ukraina, yang kami pahami tidak boleh dilakukan dengan bom cluster," tambah Robles, menurut Reuters, yang dinukil Russia Today, Minggu (9/7/2023).





Gedung Putih pada hari Jumat mengumumkan bahwa Presiden Joe Biden telah mengesahkan pengiriman amunisi konvensional yang ditingkatkan tujuan ganda (DPICM) dalam jumlah yang tidak ditentukan ke Kiev, berdasarkan rekomendasi "dengan suara bulat" dari tim keamanan nasional presiden.

Amunisi, yang dapat ditembakkan dari artileri 155mm yang dipasok NATO ke Ukraina, menyebarkan banyak bom kecil di area yang luas, beberapa di antaranya gagal untuk segera meledak dapat menimbulkan risiko besar bagi warga sipil selama bertahun-tahun setelah pertempuran berakhir.

Amunisi tandan dilarang oleh lebih dari 120 negara, meskipun AS, Ukraina, dan Rusia bukan pihak dalam larangan tersebut.

Keputusan Biden juga dikritik oleh Jerman dan Inggris. Namun, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada hari Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa pengiriman senjata ini diperlukan untuk "menjembatani" kesenjangan sampai pendukung Barat Kiev dapat meningkatkan produksi peluru 155mm konvensional.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More