Tentara Rusia Rebut Bradley Amerika Serikat dan Tank Leopard 2 Jerman

Selasa, 13 Juni 2023 - 21:15 WIB
Video menunjukkan tentara Rusia merampas kendaraan lapis baja yang dipasok NATO ke Ukraina. Foto/kemhan rusia
MOSKOW - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia merilis rekaman yang menunjukkan pasukan Rusia di Wilayah Zaporozhye memeriksa kendaraan lapis baja yang dipasok NATO yang dirampas dari tentara Ukraina.

Video yang dirilis pada Selasa (13/6/2023) tampaknya menunjukkan seorang tentara Rusia yang bersemangat mengitari beberapa peralatan yang rusak, termasuk tank tempur utama Leopard 2 buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley produksi Amerika Serikat (AS).

Dia mengatakan bahwa beberapa mesin mereka masih berjalan. "Perangkat keras (eksplisit) ini tidak seseram kelihatannya," ungkap pria itu.

Kemhan Rusia, yang membagikan klip video itu di media sosial, menyebut kendaraan Barat sebagai "piala kami".

Rusia berpendapat kondisi di mana mereka ditemukan "menunjukkan kecepatan yang cepat dari keterlibatan dan pengabaian perangkat keras siap tempur oleh pasukan angkatan bersenjata Ukraina."



Saat Kiev sedang mempersiapkan serangan balasannya terhadap Rusia, negara-negara Barat memasoknya dengan lusinan kendaraan lapis baja, termasuk tank tempur utama.

Pejabat Ukraina, termasuk Menteri Pertahanan Aleksey Reznikov, menggembar-gemborkan "panzerfist" yang disumbangkan sebagai pengubah permainan dalam konflik melawan Rusia.



Operasi serangan balasan Ukraina itu akhirnya diluncurkan pekan lalu dan sejauh ini gagal membawa perubahan dramatis di garis depan.

Moskow mengatakan telah menggagalkan semua upaya Ukraina untuk menerobos garis pertahanannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut kerugian tentara Ukraina "mengesankan". Putin menyalahkan pemerintah Ukraina karena mengambil tindakan yang mendorong situasi ke keadaan "tragis" saat ini.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More