Apa Hubungan Amerika Serikat dengan Israel?

Selasa, 30 Mei 2023 - 16:49 WIB
Bendera Israel dan Amerika Serikat berkibar selama latihan terakhir untuk upacara penyambutan Presiden AS Joe Biden menjelang kunjungannya ke Israel, di bandara Internasional Ben Gurion, Lod dekat Tel Aviv, Israel, 12 Juli 2022. Foto/REUTERS/Amir Cohen
WASHINGTON - Hubungan Amerika Serikat dan Israel kerap membuat orang penasaran. Umumnya, sebagian orang mengenali keduanya sebagai sekutu dekat yang saling mendukung.

Beberapa waktu lalu, seorang tokoh Yahudi bernama Dennis Prager menyebutkan bahwa perlindungan AS kepada Israel adalah mutlak. Dia menambahkan, apabila Washington meninggalkan Israel, maka itu akan menjadi akhir dari Amerika.

Lantas, seperti apakah sejarah hubungan antara Amerika Serikat dan Israel? Simak ulasannya berikut ini.

Sejarah Hubungan Amerika Serikat dan Israel





Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengakui deklarasi kemerdekaan Israel tahun 1948. Saat itu, Presiden AS Harry Truman mengakui negara yang berdiri pada 14 Mei tersebut.

Mengutip laman US Department of State, kemitraan AS dengan Israel dibangun atas dasar kepentingan bersama dan nilai-nilai demokrasi. Kepentingan tersebut dipersatukan oleh komitmen mereka terhadap demokrasi, kemakmuran ekonomi, dan keamanan kawasan.

Pada perkembangannya, Amerika Serikat dan Israel telah banyak melakukan kerja sama di berbagai sektor. Sebagai contoh, bisa diambil bidang ekonomi.

Hubungan ekonomi AS-Israel cukup kuat. Mereka memiliki perdagangan bilateral tahunan yang bernilai hampir USD50 miliar dalam bentuk barang dan jasa. Sejak penandatanganan Free Trade Agreement (FTA) 1985, Washington telah menjadi mitra dagang terbesar Israel.

Beralih ke sektor militer, AS juga kerap mengirimkan bantuan senjata untuk Israel. Sebagai contoh, mereka turut mengirim pasokan selama Perang Yom Kippur tahun 1973.

Pernah Berselisih



Selain memberikan dukungan, ternyata beberapa kali Amerika Serikat juga sempat berselisih dengan Israel. Mengutip DW, jenis perselisihan ini pernah terjadi saat negosiasi damai dengan Palestina.

Saat itu, perluasan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur dianggap sebagai pelanggaran hukum oleh PBB. Dalam hal ini, sebagian tokoh pemerintahan AS juga mengecam tindakan Israel dan memberikan solusi dua negara.

Hubungan antara sejumlah pemimpin AS dengan Israel juga berlangsung naik turun. Saat Barack Obama memimpin, sempat terjadi ketegangan setelah kebijakan normalisasi hubungan dengan Iran yang diketahui menjadi saingan regional Israel.

Hubungannya kembali harmonis ketika Donald Trump berkuasa. Saat itu, Trump meninggalkan kesepakatan dengan Iran dan tidak lagi menyebut permukiman ilegal di Tepi Barat.

Di samping itu, Israel sendiri telah berkembang jauh sampai sekarang. Sempat bergantung kepada senjata AS, kini mereka juga turut mengekspor senjata buatannya ke negara-negara lain.

Terbaru, pada kasus Ukraina, Israel tak hanya menerima pengungsi Kiev dan mengirim dukungan kemanusiaan. Dalam hal ini, Tel Aviv juga berusaha memainkan peran mediator antara Rusia dengan negara barat.

Jadi, dapat dipahami bahwa hubungan Amerika Serikat dan Israel memang telah terbentuk lama. Tak hanya sebagai sekutu militer, mereka juga menjadi mitra kerja sama di berbagai sektor yang saling menguntungkan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More