3 Fasilitas Gratis Muammar Gaddafi untuk Rakyat Libya sebelum Dibunuh Pemberontak
Jum'at, 26 Mei 2023 - 14:45 WIB
JAKARTA - Muammar Gaddafi merupakan pemimpin terlama di Libya sejak dirinya berhasil menggulingkan pemerintahan Raja Idris I dalam kudeta tak berdarah. Saat kudeta, usia Gaddafi baru 27 tahun.
Pada masa pemerintahannya, Gaddafi membuat banyak kebijakan yang kontroversial. Beberapa di antaranya membubarkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Libya hingga mengusir orang Italia yang ada di negaranya.
Selain itu, Gaddafi juga terkenal dengan sosok pemimpin yang nepotis lantaran hanya memilih kerabat dan saudaranya saja untuk duduk di posisi penting pemerintahan.
Korupsi dan penindasan juga menjadi praktik keseharian di setiap organisasi di Libya, sehingga membuat masyarakatnya miskin. Meski begitu, Gaddafi juga disebut sebagai pemimpin yang peduli lantaran menyediakan beberapa fasilitas gratis untuk rakyatnya.
Selama era pemerintahan Gaddafi, seluruh biaya pendidikan anak-anak Libya telah digratiskan. Bahkan, pemerintah siap membiayai mereka untuk sekolah di luar negeri jika program pendidikan yang dipilihnya tidak tersedia di dalam negeri.
Pada masa pemerintahannya, Gaddafi membuat banyak kebijakan yang kontroversial. Beberapa di antaranya membubarkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris di Libya hingga mengusir orang Italia yang ada di negaranya.
Selain itu, Gaddafi juga terkenal dengan sosok pemimpin yang nepotis lantaran hanya memilih kerabat dan saudaranya saja untuk duduk di posisi penting pemerintahan.
Korupsi dan penindasan juga menjadi praktik keseharian di setiap organisasi di Libya, sehingga membuat masyarakatnya miskin. Meski begitu, Gaddafi juga disebut sebagai pemimpin yang peduli lantaran menyediakan beberapa fasilitas gratis untuk rakyatnya.
3 Fasilitas Gratis Muammar Gaddafi untuk Rakyat Libya
1. Sekolah Gratis
Selama era pemerintahan Gaddafi, seluruh biaya pendidikan anak-anak Libya telah digratiskan. Bahkan, pemerintah siap membiayai mereka untuk sekolah di luar negeri jika program pendidikan yang dipilihnya tidak tersedia di dalam negeri.
Lihat Juga :
tulis komentar anda