5 Etnis Terbesar di Singapura, China Paling Dominan

Jum'at, 19 Mei 2023 - 14:22 WIB
Singapura memiliki banyak etnik yang memberikan nuansa multikultural. Foto/Reuters
SINGAPURA - Melting pot merupakan istilah yag sangat melekat dengan Singapura karena keragaman etnis dan ras. Banyaknya perbedaan suku tersebut menjadikan keragaman dan kekayaan multikultural bagi Singapura.

Singapura memiliki 5 etnis terbesar yang tinggal di negara kota tersebut. Mereka menjalin hubungan yang harmonis dengan ikatan persaudaraan yang kuat.

Namun, etnis besar tersebut tetap mempertahankan tradisi dan budaya mereka. Itu menjadi kelebihan bagi Singapura karena identitas etnis tersebut tidak hilang.

Berikut 5 etnis terbesar di Singapura yang memberikan warna kehidupan dan dinamika sosial.





1. China



Foto/Reuters

Etnis China merupakan kelompok paling dominasi di Singapura. Etnik yang biasa disebut dengan China Singapura mencapai 75,9% atau tiga perempat dari total populasi di negara kota tersebut.

Tak mengejutkan jika budaya China dari bahasa, makanan, hiburan dan festival mendominasi Singapura.

Sebagian populasi China Singapura memiliki nenek moyang yang berasal dari provinsi di selatan China, seperti Fujian dan Guangdong. Mereka yang memiliki dialek Hokkien dan Teochew menjadi mayoritas, sedangkan sisanya adalah kelompok Kanton, Hainan, dan kelompok kecil lainnya.

Melansir VisitSingapore.com, masuknya orang China di Singapura karena mereka menjadi imigran. Awalnya, mereka bekerja sebagai kuli dan pesuruh yang bertanggungjawab membangun Kota Singa.

Seiring perkembangan waktu, mereka berkembang dan menjadi pengusaha. Saat ini, China Singapura tersebar dalam berbagai segmen di masyarakat, mulai dari politik, bisnis, olahraga hingga hiburan.

Tradisi orang China Singapura juga bercampur dengan etnik lokal dan mendapatkan pengaruh Barat.

2. Melayu



Foto/Reuters

Melayu merupakan pemukim asli Singapura. Tapi, etnis mereka justru terbesar kedua. Suku Melayu mencapai 15,4% dari total populasi Singapura. Budaya mereka mendapatkan pengaruh dari etnis lain, namun mereka juga mempengaruhi budaya etnis lainnya.

Bahasa Melayu yang digunakan warga etnik Melayu memiliki kemiripan dengan Bahasa Malaysia dibandingkan Indonesia.

Makanan khas etnis Melayu, seperti nasi lemak dan mie rebus menjadi kekayaan kuliner di Singapura. Umumnya, makanan tersebut ditemukan pada kuliner jalanan.

Mayoritas etnis Melayu beragama islam dan mereka merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. Mereka akan melakukan perayaan dengan penuh warna dengan tradisi dan budayanya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More