Rusia Klaim Serangan Rudal Kinzhal Hancurkan 5 Peluncur Patriot di Kiev
Kamis, 18 Mei 2023 - 22:01 WIB
MOSKOW - Meski Kiev mengklaim telah mencegat enam rudal Kinzhal, Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu mengatakan laporan Ukraina salah dalam segala hal.
Sesuai penjelasannya kepada Sputnik, hanya beberapa rudal Rusia yang cukup untuk menembus pertahanan Kiev.
"Menurut informasi yang diverifikasi, sebagai akibat dari serangan oleh sistem rudal hipersonik Kinzhal di kota Kiev, satu stasiun radar multifungsi, serta lima peluncur sistem rudal anti-pesawat Patriot yang diproduksi Amerika Serikat terkena dan sepenuhnya dihancurkan pada 16 Mei 2023," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Kinzhal yang berarti "Belati" adalah salah satu senjata strategis baru yang diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2018.
Senjata ini pertama kali memasuki tugas tempur pada Desember 2017, dengan uji terbang dan tempur ekstensif.
Baca juga: Sayap Kanan Israel Gelar Pawai Bendera, Ketegangan Meningkat di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza
Senjata berkemampuan nuklir itu adalah sistem rudal hipersonik pertama yang diterjunkan oleh negara mana pun di dunia.
Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km. Rudal itu mampu mencapai kecepatan hingga Mach 10 (12.250 km/jam atau 7.612 mph) sambil juga melakukan manuver mengelak, yang membantu Kinzhal menjadi kebal terhadap sistem pertahanan rudal udara musuh.
Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh rudal Kinzhal dengan sistem pertahanan udaranya. Namun klaim ini disangkal oleh Rusia.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Sesuai penjelasannya kepada Sputnik, hanya beberapa rudal Rusia yang cukup untuk menembus pertahanan Kiev.
"Menurut informasi yang diverifikasi, sebagai akibat dari serangan oleh sistem rudal hipersonik Kinzhal di kota Kiev, satu stasiun radar multifungsi, serta lima peluncur sistem rudal anti-pesawat Patriot yang diproduksi Amerika Serikat terkena dan sepenuhnya dihancurkan pada 16 Mei 2023," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
Kinzhal yang berarti "Belati" adalah salah satu senjata strategis baru yang diresmikan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2018.
Senjata ini pertama kali memasuki tugas tempur pada Desember 2017, dengan uji terbang dan tempur ekstensif.
Baca juga: Sayap Kanan Israel Gelar Pawai Bendera, Ketegangan Meningkat di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza
Senjata berkemampuan nuklir itu adalah sistem rudal hipersonik pertama yang diterjunkan oleh negara mana pun di dunia.
Kinzhal memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km. Rudal itu mampu mencapai kecepatan hingga Mach 10 (12.250 km/jam atau 7.612 mph) sambil juga melakukan manuver mengelak, yang membantu Kinzhal menjadi kebal terhadap sistem pertahanan rudal udara musuh.
Ukraina mengklaim berhasil menembak jatuh rudal Kinzhal dengan sistem pertahanan udaranya. Namun klaim ini disangkal oleh Rusia.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda